ZING,
Zing, Zing asap putih keluar dari gesekan antara batu dan mesin, suara itu
terdengar lebih sering dengan jumlah suara yang lebih banyak di berbagai tempat
di Aceh. Mereka bekerja mengasah batu dengan peralatan seadanya. Semakin banyak
yang mengantri makan akan semakin bising tempat tersebut.
Tren batu
melanda seluruh wilayah Indonesia, di media massa sampai sosial media
pembicaraan tentang hal ini menjadi bahan pembicaraan setiap harinya tidak
sampai disitu dibeberapa sudut kedai kopi topik ini menjadi pembicaraan utama
terlebih dengan dilakukannya pameran di beberapa tempat.
Di Banda
Aceh sebagian anak muda berpendapat bomingnya batu ini hampir sama dengan
banyak tren lainnya yang akan muncul dan segera tenggelam seperti halnya
fenomena ikan louhan, tanaman anthurium, bunga euphorbia, beberapa tahun lalu
sempat menyedot banyak perhatian. Namun tidak hal dengan pengemar batu setengah
mulia ini mereka meyakini bahwa hal ini akan bertahan lama.
Ketua
Gabungan Pecinta Batu Alam (GaPBA) Aceh Nasrul Sufi mengatakan kalau hal ini
akan terus ada hingga beberapa tahun yang akan datang dan ini buka fenomena
sesaat seperti dulu. Ia juga memberi contoh bahwa peningkatan penjualan dan
orang yang mulai melirik bisnis ini terus bertambah setiap tahunnya.
“Kami
Mendata jumlah penggemar batu yang terus mengalami peningkatan dulu tahun 2011
penggemarnya hanya sekitar 30 orang dan kini 50.000 orang. Harga batu aceh pun
melonjak drastis dibandingkan tahun lalu” Ungkap Nasrul Sufi.
Nasrul Sufi juga menjabarkan jika fenomena
batu itu juga banyak membuka banyak lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
bahkan GaPBA mencatat sekarang ada 15.000 yang memulai bisnis ini di seluruh
Aceh. Harganya pun melonjak tinggi contohnya saja Indocrase yang menjadi
primadona di antara giok Aceh setahun yang lalu harga bahan mentahnya dari
pertambangnya mempunyai harga antara kisaran 400 ribu rupiah namun kini naik
menjadi 100 juta perkilogramnya untuk batu yang kualitas super.
Di Aceh sendiri tidak hanya kaum laki-laki
yang ikut dalam tren batu ini namun juga perempuan walaupun tidak mengetahui
banyak informasi tentang hal ini. “Kayaknya indah saja, kalau diikat jadi mata
kalung seperti bentu liontin” ungkap Nana Muliana sambil tersenyum. “saya punya juga yang diberikan oleh teman
namun nggak tau itu apa namanya apa warna karena belum saya asah” tambahnya
lagi.
Hal yang sama juga dituturkan oleh
Dahriani, Mahasiswi UIN Ar-Raniry ini juga menyimpan sebongkahan batu yang ia
terima dari seorang teman. “ Sampai saat ini masih ada dirumah, nggak tau apa
namanya belum juga dipotong apalagi di asah sekarang ongkosnya mahal sekali 50
ribu sekali potong saja kalau mau boleh
saya bawa tapi bayar ongkos potong saja” Ujarnya menawarkan. “ Nanti kita asah
yang cantik jangan besar besar sekali nanti dikira dukun lagi” tambahnya lagi
sambil terkekeh kecil.
Batu
Giok atau di Indonesia lebih di kenal sebutannya sebagai batu akik, sebelum
menjadi tren di tengah masyarakat selalu di kaitkan dengan hal yang mistis
terlebih mereka yang memakai berbagai batu yang sudah berbentuk cincin ini di
banyak jari mereka yang kemudian selalu dikaitkan dengan ilmu perdukunan yang
dikenal dengan sebutan batu aji atau batuan Ajimat. Dipercaya sebagai batu
keberuntungan yang membawa banyak kelebihan seperti menolak bala, memikat,
penglaris sampai pembawa kesaktian kepda pemakainnya. Sehingga tak heran batu
ini sering di kaitkan dengan hal-hal supranatural dan orang orang yang
mendalami ilmu tertentu seperti ilmu kebatinan.
Perihal hal ini sebuah naskah kuno yang
ditertulis bahwa batu giok ini digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam
penyakit, juga sebagai penolak setan atau roh jahat, sebuah catatan dari filsuf
St. Hildegrade yang hidup pada era XII bahkan memberi panduan bagaimana caranya
memakai batu Yacinth atau Yakut, di Indonesian dengan sebutan Biduri Langit
yang diyakini beberapa orang sebagai penolak bala. Didalam catatan itu tertulis
batu itu akan di putar pura disebuah roti kemudian mulut akan berkomat kamit
membaca sesuatu yang disebut mantra lalu pasien itu diminta memakan ruti maka
seketika itu juga dia sembuh.
Menurut Prof Muslim Ibrahim Wakil Ketua MPU
(Majelis Permusyawaratan Ulama) Aceh, Bahwa dalam pandangan agama percaya pada
pertolongan, penyembuhan dan lainnya yang disebabkan oleh batu itu sudah Syirik
dan dalam tauhid mereka itu harus disyahadatkan kembali karena sudah mempunyai
Keyakinan bahwa kebaikan dan rezeki yang ada didatangkan karena memiliki benda
tertentu dan dalam hal ini adalah batu.
“Harusnya kita tetap berkeyakinan bahwa
segala sesuatu itu datang dari Allah, dengan media tertentu ataupun tidak,
misalnya percaya bahwa kesembuhan itu datang dari Allah melalui obat dan
anjuran dokter yang kita patuhi” Ungkap Prof Muslim Ibrahim. “Ada segala tanda
kebesaran Allah disetiap CiptaanNya dilangit dan dibumi nah keberagaman
kekayaan yang kita punyai juga merupakan salah satu dari tanda kebesaran itu
agar kita terus bersyukur dan meningkatkan nilai-nilai iman dalam hati”
Tambahnya lagi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Faisal
Adriansyah mantan kepala Distamben dan Ahli Geologi Aceh “Kalau kita
mempercayai bahwa kebaikan ataupun keburukan yang kita dapatkan karena pengaruh
suatu benda seperti keris, tombak maupun batu cincin maka hal tersebut dalam
pandangan Islam menjadi musyrik. Karena orang beriman hanya yakin semua yang
terjadi adalah atas kehendak Allah SWT.”
“Kalau pertanyaannya apakah batu cincin
yang kita pakai dapat mempengaruhi penampilan kita seperti orang menjadi segan,
atau kita menjadi berwibawa, rezeki berlimpah, saya tidak bisa menjelaskan
secara ilmiah, Namun perlu diketahui
bahwa setiap batuan memiliki kandungan mineral yang beragam, baik kadar mineralnya maupun pewarnaan pada mineral, apakah
mineral-mineral ini dapat mempengaruhi tubuh kita ? misalnya kalau kita memakai
batu tertentu terasa lebih sehat dari biasanya, atau merasa tenang atau merasa
emosi stabil. Boleh jadi ion-ion pada batuan mempengaruhi kondisi tubuh kita
itu musti ada penelitian lebih lanjut dan Allah Maha mengetahui dibandingkan
kita” Tambahnya lagi.
Nasrul Sufi dari GaPBA Juga mengigatkan
masyarakat agar jangan mudah terperdaya dengan penjual batu giok yang
mengatakan batu tertentu memiliki khasiat yang berefek yang bersifat mistis
pada pemakaiannya. “itu bohong”ujar Nasrul Sufi. Pengoleksi berbagai jenis batu
ini juga mengatakan bahwa batu memang memiliki keindahan tersendiri sehingga
banyak orang yang memburunya. “Batu Giok Aceh memang terkenal dengan
keindahanya” Tambahnya lagi sambil memperlihatkan batu yang tersemat di cincin
miliknya.
Giok sebagai Mahar
Karena Fenomena Batu cincin ini sangat
besar pengaruhnya pada masyarakat sehingga timbullah wacana menjadikan giokini
sebagai mahar untuk pernikahan.
Menurut Badruzzaman Ismail Ketua Majelis
Adat Aceh (MAA) memang belum ada sebuat referensi tertulis tentang penggunaan
batu cincin sebagai mahar di Aceh namun itu bukan tidak boleh. “Mahar itu tidah
harus mahal namun berharga, sedangkan batu cincin dari giok ini selain berharga
juga sudah mahal sekarang.”
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Prof
Muslim “Kalau untuk mahar tidak masalah, kerena mahar itu merupakan sesuatu
yang berharga atau dinilai berharga.”
Bagaimana Hukum Memakai perhiasan pada
laki-laki?
Menurut Prof Muslim Ibrahim memang tidak
ada batasan bagi laki-laki dalam memakai batu cincin kecuali tidak boleh
memakai Emas dan sutra karena itu sudah jelas ada larangannya, namun nanti
kalau menyebabkan kemiripan nanti itu harus tetap diperhatikan terlebih jika
nanti menyangkut riya.
“ Memakai banyak perhiasan batu karena
ingin dipuji misalnya itu sudah termasuk riya , naik bahu sedikit kalau sudah
dipuji misalnya, walaupun kadar riya di masing masing orang itu berbeda namun
beda halnya ketika memakai itu dalam keperluan Iklan agar barang dagangan
tersebut di beli oleh orang lain” Pesan Muslim Ibrahim.
Rasulullah Sendiri dalam sebuah riwayat
disebutkan Memakai sebuat cincin yang digunakan untuk stempel surat kenegaraan
yang tersemat dijarinya. Al-Hafidz Ibn Hajjar juga menyebutkan beberapa
kemungkinan yang lain, mata cincin beliau berupa batu dari habasyah. Mata
cincinnya dari perak. Disebut dari Habasyah, karena cirinya. Bisa jadi ciri
modelnya atau ciri ukirannya. Menurut Hilmi Aydin (2005) dalam bukunya
"The Sacred Trusts", cincin Rasulullah SAW itu kini berada di Istana
Topkapi (Topkapi Palace), atau dalam bahasa Turkinya Topkapi Sarayi Istanbul.
Cincin tersebut semula berada di Madinah. Ketika Sultan Salim menjadi penguasa
Turki Usmani, maka cincin tersebut dipindahkan ke Istanbul. Dan masih
dipamerkan disana sampai sekarang.
Menurut Muslim Ibrahin segala sesuatu itu
memang tidak boleh berlebih-lebihan karena pasti ada hal yang negatif yang
terjadi, sudah ada hadist Nabi yan
menyinggung hal tersebut “Jangan Sombong dan riya karena nanti itu juga bisa
menjadi ujian bagi kita, kalau orang miskin di uji dengan kemiskinannya
sedangkan yang kaya di uji dengan kekayaan yang dia miliki”” Tambahnya lagi.
Al
– Qur’an sendiri telah mengambarkan banyak hal kekayaan yang terkandung di alam
semesta. Didalam surat Al A’raf ayat 10 disebutkan “Sesungguhnya Kami telah
menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu
(sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”.
Meluruskan
pemahaman kebanyakan banyak orang tentang dinginnya batu giok dapat meredam api
dari gunung berapi, Ahli Geologi Aceh ini menjelaskan bahwa Dinginnya batu giok
tidak ada hubungan dengan penangkal tidak meletusnya gunungapi. Apalagi giok
memang tidak ditemukan pada wilayah gunungapi aktif. Istilah batu giok dingin
berkaitan dengan kearifan lokal dimasyarakat. Dalam aspek giologi batu giok
tidak lebih sebagai kumpulan mineral
yang disusun gabungan 2 mineral
atau lebih.Giok yang kaya mineral Jadeit selanjutnya disebut nama Jade (Jeid). Batu Giok kaya Nefrite disebut
Giok Nefrit. Mineral yang menghasilkan batu Giok kelas permata tinggi yaitu
kaya mineral Forsterit, permata Giok ini
sangat hijau jernih, tembus pandang atau tembus sinar.
“Giok itu nama kearifan lokal, karena batuan
itu ada namanya menurut terminologi dan geologi” Ungkap Ahli Geologi yag kini
juga menjadi Kepala Lembaga Administrasi (LAN) di Aceh.
Dulu
sebelum menjadi fenomenal seperti sekarang pengetahuan yang paling umum yang di
ketahui oleh banyak orang bahwa batu giok ini berasal dari daratan tinggi
Tiongkok. Menurut sejarah perkembangannya Tempat asal ditemukannya batu giok
jade adalah daerah Tibet, Cina dan Myanmar, di Cina giok jade disebut dengan YU
yang berarti batu mewah Pada perjalanan sejarah, seni dan kultur di Cina, batu
jade selalu memiliki nilai khusus yang sangat tinggi. Bahkan secara kasar batu
permata ini bisa dibandingkan dengan emas dan berlian.
Menurut
Faisal Adriansyah Berbagai batu mulia yang ada di serambi mekah ini adalah Batu
Permata asosiasi batu beku intrusi
Granit-Granodiorit aneka permata Garnet,
Zirkon, Topaz, Zamrut. Sapir, Krisopras, Krisokola, Kalimaya Dari Gabro
Peridotit didapat aneka permata Giok
Nefret,Giok Jadeit, Giok Blackjade. Berasosiasi dengan Batuan Vulkanik akan
diperoleh Cempaka Madu, Soleman, Cempaka Lavender, Cempaka Solar Mad, Kecubung
Ulung, Kecubung Asihan,Biduri Pandan, Kecubung Teh, Kinyang Es.
Daerah
dengan prospek memiliki kandungan ini terdapat di Kabupaten Aceh Tengah, Kab.
Bener Meriah, Kab. Aceh Jaya, Kab. Aceh Barat, Kab. Nagan Raya, Kab Aceh Jaya,
Kab. Aceh Barat Daya, Aceh Selatan,
Subulussalam dan daerah lainnya di Aceh. Menurut Penelitian Dari 34
provinsi di Indonesia, hanya Jakarta tidak mempunyai batuan ini. Sementara batu
mulia sepeti intan, saat ini hanya didapat di Kalimantan.
Kemunculan
batu giok dipermukaan saat ini diakibatkan adanya pengangkatan kulit bumi oleh
gempa-gempa besar. Tidak hanya batu giok mineral berharga lainnya seperti
minyak dan gas bumi bisa kita eksplorasi hari ini karena adanya tenaga dasyat yang
mengangkatnya kepermukaan berupa gempa besar “Bisa jadi gempa besar 26 Desember
2004 yang lalu juga mengangkat mineral-mineral berharga sehingga memungkinkan
untuk dapat di ekploitasi manusia. tentu hal ini membutuhkan penelitian lebih
lanjut” Tutur Faisal Adriansyah.
Selain
ini menurut dosen unsyiah ini Secara geologis Indonesia termasuk didalamnya
Aceh adalah wilayah yang memiliki aspek geologi yang kompleks dan rumit hal ini
dapat dilihat dari seringnya gempa terjadi diwilayah kita, demikian juga sebaran
gunungapi yang sangat banyak membentuk busur vulkanik. Di Aceh saat ini ada
tiga gunungapi aktif kelas A yaitu Seulawah Agam, Peut Sagoe dan Burni Telong.
Sedangkan gunung api yang sudah tidak aktif yang masih terlihat aktifitasnya
seperti sumber air panas dan belerang yaitu Kawah Jaboi di Pulau Weh Sabang dan
di Gayo Lesten Leuser.
“Kalau kita mengamati sebaran batuan vulkanik hasil
letusan gunung api di wilayah Aceh saat ini tersebar dibanyak tempat, hal ini
membuktikan bahwa dulunya bisa jadi ribuan tahun yang lalu ada gunung-gunung api
aktif yang cukup banyak di Aceh yang saat ini sudah padam.” Papar Faisal
Adriansyah.
Dalam
Ilmu pengetahun terjadinya batuan di alam berawal dari magma yang ada didalam
bumi, ketika magma membeku menjadi batuan yang dinamakan batuan beku. Magma
adalah cairan silikat pijar yaitu material dari unsur logam dan bukan logam
yang kaya unsur silika , suhu lebih 1200 derajat. Magma naik kepermukaan bumi
melewati rakahan batuan yang terjadi akibat adanya gerakan dasyat gempa sejak jutaan
tahun yang lalu.
Apabila magma muncul kepermukaan bumi dapat
membentuk tubuh gunung api atau lelehan lava dipermukaan bumi. Sedangkan magma
yang membeku di sela-sela rekahan bumi (tidak sampai kepermukaan) membentuk
batuan beku dalam, istilah geologi dikenal sebagai “intrusi”. Intrusi batuan
ini mempengaruhi batuan disekitarnya yang dia lewati, Hasil dari interaksi
magma dengan batuan sekitarnya menghasilkan mineral-mineral berharga.
Apabila
menghasilkan mineral bijih maka batuan intrusi tersebut kaya dengan mineral
seperti emas, perak, tembaga, besi dsb. Sedangkan apabila menghasilkan mineral
non bijih maka yang muncul adalah mineral-mineral batu mulia seperti batu giok
yang sangat kita kenal di Aceh saat ini.
Pembentukan
batu Giok berasosiasi dengan batu beku yaitu batu beku basa hingga batu beku
sangat basa. Batu beku basa yang dimakudkan adalah batu beku dengan kandungan
Silika kurang dari 52 %. Ciri lain berwarna gelap yaitu hijau, hijau kebiruan,
coklat. Batu beku ini disusun oleh mineral-mineral yang utama mineral dari
Group (Kelompok) Olivine; Kelompok Piroxine, Kelompok Amfibole, Plagioklas
basa. Mineral Piroksin Group yaitu yang
terpenting adalah mineral Jadeite, Nefrite, Diopsite. Mineral Kelompok olivine
yaitu Forterit dan Fayalit.
Apa
yang akan terjadi bila pengambilan batu ini tidak dikontrol dan dilakukan terus
menerus?
Dalam
surah Ar Rum ayat 41, Allah telah berfirmah “Telah nampak kerusakan di darat
dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia”...,
Keberadaan
batu mulia dialam tidaklah massif dalam bentuk hamparan yang luas, sesuai
dengan proses kejadiannya maka batu mulia terbentuk terbatas hanya mengisi
rekahan-rekahan batuan dikulit bumi dan pada kedalaman yang cukup dalam dalam
perut bumi. Kemunculannya kepermukaan karena adanya pengangkatan oleh tenaga
yang dahsyat dalam bentuk gempa bumi. Selanjutnya batuan tersebut terpindah
dari tempat asalnya melalui trasportasi sungai, sehingga masyarakat banyak
menemukannya di alur-alur sungai. Sedangkan yang terdapat di bukit-bukit maupun
dilereng-lereng bisa jadi masih sumber awal batuannya.
“Dari aspek geologi itu terjadinya dari magma
sisa dalam bumi di temukan dengan dua keadaan berbentu glondongan di sungai
atau di temukan di dekat hutan”Tutur Faisal Adriansyah.
Pengambilan
secara serampangan tanpa memperhatikan aspek lingkungan akan merusak kondisi
lingkungan yang ada seperti terdapatnya lobang-lobang besar yang dapat
membahayakan bagi manusia dan binatang. Demikian juga penggalian di
lereng-lereng bukit dapat menimbulkan longsor.
“Harus
dilakukan Reklamasi yang bisa menyelamatkan alam karena Eksloitasi berlebihan
bisa mendatangkan bencana, lobang lobang itu harus segera ditutup” Tambahnya
lagi.
Hal
yang senada juga dikatakan oleh Muslim Ibrahim “Mengambil secara berlebihan
memang tidak ada larangan signifikan namun ada ayat Al-quran yang mengatakan
janganlah kamu berbuat kerusakan dibumi jadi harus ada banyak pertimbangan."
Ia
Juga mengigatkan jangan karena Keserakahan manusia, alam menjadi rusak dan
kemudian yang akan menanggungnya manusia itu sendiri. “dengan adanya nikmat ini
kita harus selalu bersyukur pada Allah, jangan sampai ada rusak dan putus tali
silaturrahmi hanya karena hal ini.”
Faisal
Adriansyah juga meminta Pemerintah melalui dinas teknis perlu melakukan
pembimbingan dalam hal penambangan demikian juga dalam hal pengolahan dan
pemasarannya agar dapat memberi kesejahteraan kepada masyarakat.
Saat
ini yang sangat mengkhawatirkan Menurut Faisal Adriansyah batuan mentah dari
bumi Aceh bisa saja berpindah keluar Aceh dan kemudian setelah diolah menjadi
batu permata yang bagus tidak lagi bernama batu Aceh. Sementara dibumi Aceh
sendiri batu aslinya lambat laun akan habis, karena pembentukan batu mulia
tidak dapat diperbaharui dalam waktu singkat, ia membutuhkan proses ribuan
bahkan jutaan tahun dan proses tektonik yang besar berupa gempa dahsyat.
Zakat atas Batu Giok
Zakat
merupakan salah satu ibadah pokok dalam islam, berasal dari kata dalam bahasa
arab yang artinya membersihkan, bertumbuh dan berkah. Dalam terminologi hukum
(Syara’) dapat diartikan sebagai pemberian tertentu dari harta tertentu kepada
orang tertentu menurut syarat-syarat yang di tentukan. Hukum zakat adalah wajib
‘aini yang arunya adalah kewajiban
yang di tetapkan untuk diri pribadi dan tidak mungkin di bebankan kepada kepada
orang lain walaupun dalam pelaksanaannya dapat di wakilkan kepada orang lain.
Salah satu
tujuan dan hikmah zakat dimuat dalam firman Allah dalam surat al-Hasyr ayat 7
yang artinya “... Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang kaya
saya diantara kamu...”
Menurut Prof Muslim Ibrahim dari MPU Aceh, zakat pada
batu giok ada 2 pendapat ulama, yang pertama mengatakan jika tidak disebutkan
namanya dalam ketentuan wajib zakat maka tidak terkena zakat namun ada juga
ulama yang berpendapat bahwa makna zakat ini nanti bisa diperluas lagi.
“Nisabnya juga ada ulama yang menqiaskan atau menyamakan dengan nisab barang
tambang atau zakat perdagangan bila menjadi barang dagang”ujarnya lagi.
“Semua
zakat harus diserahkan ke amil zakat, harus ada pengurus zakat baitul mal atau
pengurus zakat desa” Tambahnya lagi.
Zakat
barang tambang ini terhadap apa-apa yang di keluarkan dari dalam perut bumi
dalam keadaan belum jadi, sebagian ulama menyamakan zakat atas barang tambang
ini seperti Harta Rikaz yaitu 1/5 dan ada juga yang menyamakan dengan zakat
emas dan perak. Sedangkan Yang di maksud dengan Zakat harta perniagaan adalah
segala sesuatu yang dipersiapkan untuk diperjual belikan hal ini seperti yang
terdapat dalam surat al- baqarah ayat 267.
Sayed
Muhammad Husen, Humas Baitul Mal Aceh menjelaskan tentang kewenangan badan ini
untuk mengurusi masalah zakat. “kerena Baitul Mal bekerja berdasarkan Qanun nmr
10 tahun 2007 yang memang didalamnya tidak secara spesifik berbicara tentang
batu giok dan jenis batu giok. Terkait zakat batu giok memang dapat diambil
zakatnya dari sisi laba yang penghasilannya dalam 1 tahun bisa mencapai 94 Gram
emas maka wajib zakat 2,5% karena belum ada standar tentang batu giok. Zakat
itu nantinya harus di bayar ke baitul mal baik yang terdapat di desa maupun di
kabupaten kota atau propinsi. Namun kalau menyimpan untuk koleksi dan tidak ada
niat untuk di jual itu tidak kena zakat.”
Dalam
Qanun Aceh Nomor 10 tahun 2007 tentang
Baitul Mal disebutkan dalam Bab 4 pasal 18 tentang kewajiban mengeluarkan zakat
harta termasuk didalamnya zakat perdagangan dan juga pertambangan. Qanun
tesebut juga menjabarkan berapa jumlah yang harus dikeluarkan sesuai denga
pasal 19 bahwa harta perdagangan yang kena zakat adalah yang telah mencapai
nisab 94 gram emas pertahunnya wajib berzakat 2,5% setiap tahunnya, begitu juga
dengan zakat barang tambang bila hasil produksi atau temuan mencapai nisabnya.
“Dengan
Qanun yang ada sudah bisa dikutip zakatnya, kalau usaha itu berbentuk
perusahaan maka dia wajib bayar zakat 2,5% dari keuntungan laba bersih dan
menurut data yang kami peroleh sudah ada yang membayar zakat atas giok di Aceh
tengah” Ungkap Sayed Muhammad Husen.
“Sosialisasi
masih dperlu dilakukan untuk hal ini, karena saat ini masih sangat terbatas
pemahaman tentang zakat dan Baitul Mal di Aceh masih baru belum kuat dalam
mengarap sektor usaha dan kuta akan
mengarapnya mulai tahun ini berdasarkan raker tahun lalu di Langsa dan
memang memotivasi para pedagang lebih
sulit dari PNS karena terkait Tras (kepercayaan) dan memang Amil zakat sendiri
ada yang sudah memiliki Tras yang baik ada yang belum ini masih menjadi PR
kita” Tambahnya lagi.
Ketuan
GaPBA Aceh Nasrul Sufi sangat mendukung jika nantinya batu giok ini akan
menjadi barang yang menjadi wajib zakat asalkan regulasi dan aturannya sudah
jelas. “Kalau bisa kita membuat standarisasi untuk batu giok ini agar lebih
mudah kedepannya.” “Saya lebih suka ini kemudian menjadi bagian dari zakat
juga” tambahnya lagi.
Namun
Menurut Faisal Adriansyah Ahli Geologi Aceh, membuat standar harga untuk giok
bukanlah hal yang mudah karena disaat tertentu harga bisa menjadi sangat tinggi
atau turun disaat yang lain. “menentukan standar giok ini memang susah kalau
batu mulia lainnya bisa 9 sampai 10 Karat seperti intan, berlian namun giok ini
sendiri hanya mencapai 7 sampai 8 karat.”
Potensi
zakat untuk daerah Aceh sebenarnya cukup tinggi. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Baitul Mal tahun 2014
Potensi Zakat di Aceh ada sekitar 1,4 T namun yang membayar ada sekitar
350 M dan itupun masih berupa zakat mal dari zakat penghasilan belum zakat
jenis lainnya.
Baitul Mal
harus bisa memberi pemahaman yang baik tentang zakat. “kepada para Da’i juga
kita berharap agar menginformasikan
sampai kepada masyarakat tentang pentingnya zakat, Aceh sendiri bisa jadi
Inspirasi bagaimana Zakat dapat dikelola oleh negara, dan kita harus memberikan
pemahaman lebih tentang islam yang juga berpengaruh pada pemahaman tentang
zakat” Harap Sayed Muhammad Husen. [Khiththati]
DATA FISIK
BATU GIOK
NO
|
PEMERIAN
|
KETERANGAN
|
1
|
Batu
Giok
|
Nama
Pasaran atau Nama Perdagangan dari batu yang berwarna
dasar hijau, yang disusun oleh beberapa kristal halus dari beberapa mineral.
|
2
|
a.
Giok Jadeit
b.
Giok Nefrit
|
Nama
Ilmiah dari batu giok yang disusun oleh mineral utama Jadeit
Nama
Ilmiah dari batu giok yang disusun oleh mineral utama Nefrite
|
3
|
Sifat
Warna
|
Warna Dasar Hijau , variasi warna
hijau muda hingga hijau tua, variasi hijau bintik-binti kebiruan,
variasi hijau bintik-bintik
putih, variasi hijau binti-bintik
coklat kotor.
|
4
|
Sifat
pencahayaan
|
Tembus
cahaya hingga kurang tembus cahaya
|
5
|
Sifat
Kilap
|
Kilap
Kaca hingga Kilap Lilin / Kilap Lemak
|
6
|
Kekerasan
/ Daya Gores
|
6,5
– 7 Skala Kekerasan Mohs.
(
Batu Marmer 3-4; Batu Kapur 3 ; Besi
Baja 5; Gibsum 2 ; Kaca gelas 6,5-6,7)
|
7
|
Berat
Jenis
|
2,8 –
3,4.
( Kaca
gelas 1,8-2,2 ; Batu Andesit 2,4 )
|
8
|
Sifat
Penyerta lain
|
- Memiliki sifat menarik debu
- Memiliki sifat Basa atau melawan asam
|
9
|
Rumus Kimia /
Unsur
Kimia
|
Mineral
Jadeite (NaAlFeSi2O6),
Mineral
Nefrit ( CaMgFeSi4O11)
Mineral
Forsterit ( Mg2SiO4),
Mineral
Fayalite (Fe2SiO4)
Mineral
Diopsite ( CaMgSi2O6);
Malakit
(Cu2CO2).
|
10
|
Variasi
Nama-nama
|
Giok
Bacan, Giok Beutong, Giok Sungai Dareh, Giok Solar, Giok Biosolar, Giok
Blimbing, Giok Gajih dll.
|
11
|
Sejarah
Perkembangan
|
Bangsa
Cina sebagai barang pemujaan berkekuatan magis oleh Dinasti Ming .
|
(Sumber : Sugeng Jarot; Distamben Aceh)
Not : Tulisan Ini sudah dipublikasikan pada Majalah Santunan Kanwil Depag Aceh Edisi 1 Mei 2015. [Khiththati]