Minggu, 04 Oktober 2015

Batu Antara Kepercayaan Masyarakat, Agama dan Penjelasan Ilmiah


ZING, Zing, Zing asap putih keluar dari gesekan antara batu dan mesin, suara itu terdengar lebih sering dengan jumlah suara yang lebih banyak di berbagai tempat di Aceh. Mereka bekerja mengasah batu dengan peralatan seadanya. Semakin banyak yang mengantri makan akan semakin bising tempat tersebut.

Tren batu melanda seluruh wilayah Indonesia, di media massa sampai sosial media pembicaraan tentang hal ini menjadi bahan pembicaraan setiap harinya tidak sampai disitu dibeberapa sudut kedai kopi topik ini menjadi pembicaraan utama terlebih dengan dilakukannya pameran di beberapa tempat.

Di Banda Aceh sebagian anak muda berpendapat bomingnya batu ini hampir sama dengan banyak tren lainnya yang akan muncul dan segera tenggelam seperti halnya fenomena ikan louhan, tanaman anthurium, bunga euphorbia, beberapa tahun lalu sempat menyedot banyak perhatian. Namun tidak hal dengan pengemar batu setengah mulia ini mereka meyakini bahwa hal ini akan bertahan lama.

Ketua Gabungan Pecinta Batu Alam (GaPBA) Aceh Nasrul Sufi mengatakan kalau hal ini akan terus ada hingga beberapa tahun yang akan datang dan ini buka fenomena sesaat seperti dulu. Ia juga memberi contoh bahwa peningkatan penjualan dan orang yang mulai melirik bisnis ini terus bertambah setiap tahunnya.

“Kami Mendata jumlah penggemar batu yang terus mengalami peningkatan dulu tahun 2011 penggemarnya hanya sekitar 30 orang dan kini 50.000 orang. Harga batu aceh pun melonjak drastis dibandingkan tahun lalu” Ungkap Nasrul Sufi.

Nasrul Sufi juga menjabarkan jika fenomena batu itu juga banyak membuka banyak lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat bahkan GaPBA mencatat sekarang ada 15.000 yang memulai bisnis ini di seluruh Aceh. Harganya pun melonjak tinggi contohnya saja Indocrase yang menjadi primadona di antara giok Aceh setahun yang lalu harga bahan mentahnya dari pertambangnya mempunyai harga antara kisaran 400 ribu rupiah namun kini naik menjadi 100 juta perkilogramnya untuk batu yang kualitas super.
Di Aceh sendiri tidak hanya kaum laki-laki yang ikut dalam tren batu ini namun juga perempuan walaupun tidak mengetahui banyak informasi tentang hal ini. “Kayaknya indah saja, kalau diikat jadi mata kalung seperti bentu liontin” ungkap Nana Muliana sambil tersenyum.  “saya punya juga yang diberikan oleh teman namun nggak tau itu apa namanya apa warna karena belum saya asah” tambahnya lagi.
Hal yang sama juga dituturkan oleh Dahriani, Mahasiswi UIN Ar-Raniry ini juga menyimpan sebongkahan batu yang ia terima dari seorang teman. “ Sampai saat ini masih ada dirumah, nggak tau apa namanya belum juga dipotong apalagi di asah sekarang ongkosnya mahal sekali 50 ribu sekali potong saja  kalau mau boleh saya bawa tapi bayar ongkos potong saja” Ujarnya menawarkan. “ Nanti kita asah yang cantik jangan besar besar sekali nanti dikira dukun lagi” tambahnya lagi sambil terkekeh kecil.
Batu Giok atau di Indonesia lebih di kenal sebutannya sebagai batu akik, sebelum menjadi tren di tengah masyarakat selalu di kaitkan dengan hal yang mistis terlebih mereka yang memakai berbagai batu yang sudah berbentuk cincin ini di banyak jari mereka yang kemudian selalu dikaitkan dengan ilmu perdukunan yang dikenal dengan sebutan batu aji atau batuan Ajimat. Dipercaya sebagai batu keberuntungan yang membawa banyak kelebihan seperti menolak bala, memikat, penglaris sampai pembawa kesaktian kepda pemakainnya. Sehingga tak heran batu ini sering di kaitkan dengan hal-hal supranatural dan orang orang yang mendalami ilmu tertentu seperti ilmu kebatinan.

Perihal hal ini sebuah naskah kuno yang ditertulis bahwa batu giok ini digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, juga sebagai penolak setan atau roh jahat, sebuah catatan dari filsuf St. Hildegrade yang hidup pada era XII bahkan memberi panduan bagaimana caranya memakai batu Yacinth atau Yakut, di Indonesian dengan sebutan Biduri Langit yang diyakini beberapa orang sebagai penolak bala. Didalam catatan itu tertulis batu itu akan di putar pura disebuah roti kemudian mulut akan berkomat kamit membaca sesuatu yang disebut mantra lalu pasien itu diminta memakan ruti maka seketika itu juga dia sembuh.

Menurut Prof Muslim Ibrahim Wakil Ketua MPU (Majelis Permusyawaratan Ulama) Aceh, Bahwa dalam pandangan agama percaya pada pertolongan, penyembuhan dan lainnya yang disebabkan oleh batu itu sudah Syirik dan dalam tauhid mereka itu harus disyahadatkan kembali karena sudah mempunyai Keyakinan bahwa kebaikan dan rezeki yang ada didatangkan karena memiliki benda tertentu dan dalam hal ini adalah batu.

“Harusnya kita tetap berkeyakinan bahwa segala sesuatu itu datang dari Allah, dengan media tertentu ataupun tidak, misalnya percaya bahwa kesembuhan itu datang dari Allah melalui obat dan anjuran dokter yang kita patuhi” Ungkap Prof Muslim Ibrahim. “Ada segala tanda kebesaran Allah disetiap CiptaanNya dilangit dan dibumi nah keberagaman kekayaan yang kita punyai juga merupakan salah satu dari tanda kebesaran itu agar kita terus bersyukur dan meningkatkan nilai-nilai iman dalam hati” Tambahnya lagi.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Faisal Adriansyah mantan kepala Distamben dan Ahli Geologi Aceh “Kalau kita mempercayai bahwa kebaikan ataupun keburukan yang kita dapatkan karena pengaruh suatu benda seperti keris, tombak maupun batu cincin maka hal tersebut dalam pandangan Islam menjadi musyrik. Karena orang beriman hanya yakin semua yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT.”

“Kalau pertanyaannya apakah batu cincin yang kita pakai dapat mempengaruhi penampilan kita seperti orang menjadi segan, atau kita menjadi berwibawa, rezeki berlimpah, saya tidak bisa menjelaskan secara ilmiah,  Namun perlu diketahui bahwa setiap batuan memiliki kandungan mineral yang beragam,  baik kadar mineralnya  maupun pewarnaan pada mineral, apakah mineral-mineral ini dapat mempengaruhi tubuh kita ? misalnya kalau kita memakai batu tertentu terasa lebih sehat dari biasanya, atau merasa tenang atau merasa emosi stabil. Boleh jadi ion-ion pada batuan mempengaruhi kondisi tubuh kita itu musti ada penelitian lebih lanjut dan Allah Maha mengetahui dibandingkan kita” Tambahnya lagi.

Nasrul Sufi dari GaPBA Juga mengigatkan masyarakat agar jangan mudah terperdaya dengan penjual batu giok yang mengatakan batu tertentu memiliki khasiat yang berefek yang bersifat mistis pada pemakaiannya. “itu bohong”ujar Nasrul Sufi. Pengoleksi berbagai jenis batu ini juga mengatakan bahwa batu memang memiliki keindahan tersendiri sehingga banyak orang yang memburunya. “Batu Giok Aceh memang terkenal dengan keindahanya” Tambahnya lagi sambil memperlihatkan batu yang tersemat di cincin miliknya.

Giok sebagai Mahar

Karena Fenomena Batu cincin ini sangat besar pengaruhnya pada masyarakat sehingga timbullah wacana menjadikan giokini sebagai mahar untuk pernikahan.
Menurut Badruzzaman Ismail Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) memang belum ada sebuat referensi tertulis tentang penggunaan batu cincin sebagai mahar di Aceh namun itu bukan tidak boleh. “Mahar itu tidah harus mahal namun berharga, sedangkan batu cincin dari giok ini selain berharga juga sudah mahal sekarang.”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Prof Muslim “Kalau untuk mahar tidak masalah, kerena mahar itu merupakan sesuatu yang berharga atau dinilai berharga.”

Bagaimana Hukum Memakai perhiasan pada laki-laki?

Menurut Prof Muslim Ibrahim memang tidak ada batasan bagi laki-laki dalam memakai batu cincin kecuali tidak boleh memakai Emas dan sutra karena itu sudah jelas ada larangannya, namun nanti kalau menyebabkan kemiripan nanti itu harus tetap diperhatikan terlebih jika nanti menyangkut riya.
“ Memakai banyak perhiasan batu karena ingin dipuji misalnya itu sudah termasuk riya , naik bahu sedikit kalau sudah dipuji misalnya, walaupun kadar riya di masing masing orang itu berbeda namun beda halnya ketika memakai itu dalam keperluan Iklan agar barang dagangan tersebut di beli oleh orang lain” Pesan Muslim Ibrahim.

Rasulullah Sendiri dalam sebuah riwayat disebutkan Memakai sebuat cincin yang digunakan untuk stempel surat kenegaraan yang tersemat dijarinya. Al-Hafidz Ibn Hajjar juga menyebutkan beberapa kemungkinan yang lain, mata cincin beliau berupa batu dari habasyah. Mata cincinnya dari perak. Disebut dari Habasyah, karena cirinya. Bisa jadi ciri modelnya atau ciri ukirannya. Menurut Hilmi Aydin (2005) dalam bukunya "The Sacred Trusts", cincin Rasulullah SAW itu kini berada di Istana Topkapi (Topkapi Palace), atau dalam bahasa Turkinya Topkapi Sarayi Istanbul. Cincin tersebut semula berada di Madinah. Ketika Sultan Salim menjadi penguasa Turki Usmani, maka cincin tersebut dipindahkan ke Istanbul. Dan masih dipamerkan disana sampai sekarang.

Menurut Muslim Ibrahin segala sesuatu itu memang tidak boleh berlebih-lebihan karena pasti ada hal yang negatif yang terjadi,  sudah ada hadist Nabi yan menyinggung hal tersebut “Jangan Sombong dan riya karena nanti itu juga bisa menjadi ujian bagi kita, kalau orang miskin di uji dengan kemiskinannya sedangkan yang kaya di uji dengan kekayaan yang dia miliki”” Tambahnya lagi.

 Al – Qur’an sendiri telah mengambarkan banyak hal kekayaan yang terkandung di alam semesta. Didalam surat Al A’raf ayat 10 disebutkan “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”.

Meluruskan pemahaman kebanyakan banyak orang tentang dinginnya batu giok dapat meredam api dari gunung berapi, Ahli Geologi Aceh ini menjelaskan bahwa Dinginnya batu giok tidak ada hubungan dengan penangkal tidak meletusnya gunungapi. Apalagi giok memang tidak ditemukan pada wilayah gunungapi aktif. Istilah batu giok dingin berkaitan dengan kearifan lokal dimasyarakat. Dalam aspek giologi batu giok tidak lebih sebagai kumpulan mineral  yang disusun  gabungan 2 mineral atau lebih.Giok yang kaya mineral Jadeit selanjutnya disebut nama  Jade (Jeid). Batu Giok kaya Nefrite disebut Giok Nefrit. Mineral yang menghasilkan batu Giok kelas permata tinggi yaitu kaya mineral Forsterit,  permata Giok ini sangat hijau jernih, tembus pandang atau tembus sinar.

 “Giok itu nama kearifan lokal, karena batuan itu ada namanya menurut terminologi dan geologi” Ungkap Ahli Geologi yag kini juga menjadi Kepala Lembaga Administrasi (LAN) di Aceh.

Dulu sebelum menjadi fenomenal seperti sekarang pengetahuan yang paling umum yang di ketahui oleh banyak orang bahwa batu giok ini berasal dari daratan tinggi Tiongkok. Menurut sejarah perkembangannya Tempat asal ditemukannya batu giok jade adalah daerah Tibet, Cina dan Myanmar, di Cina giok jade disebut dengan YU yang berarti batu mewah Pada perjalanan sejarah, seni dan kultur di Cina, batu jade selalu memiliki nilai khusus yang sangat tinggi. Bahkan secara kasar batu permata ini bisa dibandingkan dengan emas dan berlian.

Menurut Faisal Adriansyah Berbagai batu mulia yang ada di serambi mekah ini adalah Batu Permata asosiasi batu beku  intrusi Granit-Granodiorit  aneka permata Garnet, Zirkon, Topaz, Zamrut. Sapir, Krisopras, Krisokola, Kalimaya Dari Gabro Peridotit didapat aneka permata  Giok Nefret,Giok Jadeit, Giok Blackjade. Berasosiasi dengan Batuan Vulkanik akan diperoleh Cempaka Madu, Soleman, Cempaka Lavender, Cempaka Solar Mad, Kecubung Ulung, Kecubung Asihan,Biduri Pandan, Kecubung Teh, Kinyang Es.

Daerah dengan prospek memiliki kandungan ini terdapat di Kabupaten Aceh Tengah, Kab. Bener Meriah, Kab. Aceh Jaya, Kab. Aceh Barat, Kab. Nagan Raya, Kab Aceh Jaya, Kab. Aceh Barat Daya, Aceh Selatan,  Subulussalam dan daerah lainnya di Aceh. Menurut Penelitian Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya Jakarta tidak mempunyai batuan ini. Sementara batu mulia sepeti intan, saat ini hanya didapat di Kalimantan.

Kemunculan batu giok dipermukaan saat ini diakibatkan adanya pengangkatan kulit bumi oleh gempa-gempa besar. Tidak hanya batu giok mineral berharga lainnya seperti minyak dan gas bumi bisa kita eksplorasi hari ini karena adanya tenaga dasyat yang mengangkatnya kepermukaan berupa gempa besar “Bisa jadi gempa besar 26 Desember 2004 yang lalu juga mengangkat mineral-mineral berharga sehingga memungkinkan untuk dapat di ekploitasi manusia. tentu hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut” Tutur Faisal Adriansyah.

Selain ini menurut dosen unsyiah ini Secara geologis Indonesia termasuk didalamnya Aceh adalah wilayah yang memiliki aspek geologi yang kompleks dan rumit hal ini dapat dilihat dari seringnya gempa terjadi diwilayah kita, demikian juga sebaran gunungapi yang sangat banyak membentuk busur vulkanik. Di Aceh saat ini ada tiga gunungapi aktif kelas A yaitu Seulawah Agam, Peut Sagoe dan Burni Telong. Sedangkan gunung api yang sudah tidak aktif yang masih terlihat aktifitasnya seperti sumber air panas dan belerang yaitu Kawah Jaboi di Pulau Weh Sabang dan di Gayo Lesten Leuser. 

“Kalau kita mengamati sebaran batuan vulkanik hasil letusan gunung api di wilayah Aceh saat ini tersebar dibanyak tempat, hal ini membuktikan bahwa dulunya bisa jadi ribuan tahun yang lalu ada gunung-gunung api aktif yang cukup banyak di Aceh yang saat ini sudah padam.” Papar Faisal Adriansyah.

Dalam Ilmu pengetahun terjadinya batuan di alam berawal dari magma yang ada didalam bumi, ketika magma membeku menjadi batuan yang dinamakan batuan beku. Magma adalah cairan silikat pijar yaitu material dari unsur logam dan bukan logam yang kaya unsur silika , suhu lebih 1200 derajat. Magma naik kepermukaan bumi melewati rakahan batuan yang terjadi akibat adanya gerakan dasyat gempa sejak jutaan tahun yang lalu.

Apabila magma muncul kepermukaan bumi dapat membentuk tubuh gunung api atau lelehan lava dipermukaan bumi. Sedangkan magma yang membeku di sela-sela rekahan bumi (tidak sampai kepermukaan) membentuk batuan beku dalam, istilah geologi dikenal sebagai “intrusi”. Intrusi batuan ini mempengaruhi batuan disekitarnya yang dia lewati, Hasil dari interaksi magma dengan batuan sekitarnya menghasilkan mineral-mineral berharga. 

Apabila menghasilkan mineral bijih maka batuan intrusi tersebut kaya dengan mineral seperti emas, perak, tembaga, besi dsb. Sedangkan apabila menghasilkan mineral non bijih maka yang muncul adalah mineral-mineral batu mulia seperti batu giok yang sangat kita kenal di Aceh saat ini.  

Pembentukan batu Giok berasosiasi dengan batu beku yaitu batu beku basa hingga batu beku sangat basa. Batu beku basa yang dimakudkan adalah batu beku dengan kandungan Silika kurang dari 52 %. Ciri lain berwarna gelap yaitu hijau, hijau kebiruan, coklat. Batu beku ini disusun oleh mineral-mineral yang utama mineral dari Group (Kelompok) Olivine; Kelompok Piroxine, Kelompok Amfibole, Plagioklas basa.  Mineral Piroksin Group yaitu yang terpenting adalah mineral Jadeite, Nefrite, Diopsite. Mineral Kelompok olivine yaitu Forterit dan Fayalit.

Apa yang akan terjadi bila pengambilan batu ini tidak dikontrol dan dilakukan terus menerus?

Dalam surah Ar Rum ayat 41, Allah telah berfirmah “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia”...,
Keberadaan batu mulia dialam tidaklah massif dalam bentuk hamparan yang luas, sesuai dengan proses kejadiannya maka batu mulia terbentuk terbatas hanya mengisi rekahan-rekahan batuan dikulit bumi dan pada kedalaman yang cukup dalam dalam perut bumi. Kemunculannya kepermukaan karena adanya pengangkatan oleh tenaga yang dahsyat dalam bentuk gempa bumi. Selanjutnya batuan tersebut terpindah dari tempat asalnya melalui trasportasi sungai, sehingga masyarakat banyak menemukannya di alur-alur sungai. Sedangkan yang terdapat di bukit-bukit maupun dilereng-lereng bisa jadi masih sumber awal batuannya.

 “Dari aspek geologi itu terjadinya dari magma sisa dalam bumi di temukan dengan dua keadaan berbentu glondongan di sungai atau di temukan di dekat hutan”Tutur Faisal Adriansyah.

Pengambilan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek lingkungan akan merusak kondisi lingkungan yang ada seperti terdapatnya lobang-lobang besar yang dapat membahayakan bagi manusia dan binatang. Demikian juga penggalian di lereng-lereng bukit dapat menimbulkan longsor.

“Harus dilakukan Reklamasi yang bisa menyelamatkan alam karena Eksloitasi berlebihan bisa mendatangkan bencana, lobang lobang itu harus segera ditutup” Tambahnya lagi.
Hal yang senada juga dikatakan oleh Muslim Ibrahim “Mengambil secara berlebihan memang tidak ada larangan signifikan namun ada ayat Al-quran yang mengatakan janganlah kamu berbuat kerusakan dibumi jadi harus ada banyak pertimbangan."

Ia Juga mengigatkan jangan karena Keserakahan manusia, alam menjadi rusak dan kemudian yang akan menanggungnya manusia itu sendiri. “dengan adanya nikmat ini kita harus selalu bersyukur pada Allah, jangan sampai ada rusak dan putus tali silaturrahmi hanya karena hal ini.”

Faisal Adriansyah juga meminta Pemerintah melalui dinas teknis perlu melakukan pembimbingan dalam hal penambangan demikian juga dalam hal pengolahan dan pemasarannya agar dapat memberi kesejahteraan kepada masyarakat.

Saat ini yang sangat mengkhawatirkan Menurut Faisal Adriansyah batuan mentah dari bumi Aceh bisa saja berpindah keluar Aceh dan kemudian setelah diolah menjadi batu permata yang bagus tidak lagi bernama batu Aceh. Sementara dibumi Aceh sendiri batu aslinya lambat laun akan habis, karena pembentukan batu mulia tidak dapat diperbaharui dalam waktu singkat, ia membutuhkan proses ribuan bahkan jutaan tahun dan proses tektonik yang besar berupa gempa dahsyat.

Zakat atas Batu Giok

Zakat merupakan salah satu ibadah pokok dalam islam, berasal dari kata dalam bahasa arab yang artinya membersihkan, bertumbuh dan berkah. Dalam terminologi hukum (Syara’) dapat diartikan sebagai pemberian tertentu dari harta tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang di tentukan. Hukum zakat adalah wajib ‘aini yang arunya adalah kewajiban yang di tetapkan untuk diri pribadi dan tidak mungkin di bebankan kepada kepada orang lain walaupun dalam pelaksanaannya dapat di wakilkan kepada orang lain.
Salah satu tujuan dan hikmah zakat dimuat dalam firman Allah dalam surat al-Hasyr ayat 7 yang artinya “... Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang kaya saya diantara kamu...”

Menurut  Prof Muslim Ibrahim dari MPU Aceh, zakat pada batu giok ada 2 pendapat ulama, yang pertama mengatakan jika tidak disebutkan namanya dalam ketentuan wajib zakat maka tidak terkena zakat namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa makna zakat ini nanti bisa diperluas lagi. “Nisabnya juga ada ulama yang menqiaskan atau menyamakan dengan nisab barang tambang atau zakat perdagangan bila menjadi barang dagang”ujarnya lagi.

“Semua zakat harus diserahkan ke amil zakat, harus ada pengurus zakat baitul mal atau pengurus zakat desa” Tambahnya lagi.

Zakat barang tambang ini terhadap apa-apa yang di keluarkan dari dalam perut bumi dalam keadaan belum jadi, sebagian ulama menyamakan zakat atas barang tambang ini seperti Harta Rikaz yaitu 1/5 dan ada juga yang menyamakan dengan zakat emas dan perak. Sedangkan Yang di maksud dengan Zakat harta perniagaan adalah segala sesuatu yang dipersiapkan untuk diperjual belikan hal ini seperti yang terdapat dalam surat al- baqarah ayat 267.

Sayed Muhammad Husen, Humas Baitul Mal Aceh menjelaskan tentang kewenangan badan ini untuk mengurusi masalah zakat. “kerena Baitul Mal bekerja berdasarkan Qanun nmr 10 tahun 2007 yang memang didalamnya tidak secara spesifik berbicara tentang batu giok dan jenis batu giok. Terkait zakat batu giok memang dapat diambil zakatnya dari sisi laba yang penghasilannya dalam 1 tahun bisa mencapai 94 Gram emas maka wajib zakat 2,5% karena belum ada standar tentang batu giok. Zakat itu nantinya harus di bayar ke baitul mal baik yang terdapat di desa maupun di kabupaten kota atau propinsi. Namun kalau menyimpan untuk koleksi dan tidak ada niat untuk di jual itu tidak kena zakat.”

Dalam Qanun Aceh Nomor 10  tahun 2007 tentang Baitul Mal disebutkan dalam Bab 4 pasal 18 tentang kewajiban mengeluarkan zakat harta termasuk didalamnya zakat perdagangan dan juga pertambangan. Qanun tesebut juga menjabarkan berapa jumlah yang harus dikeluarkan sesuai denga pasal 19 bahwa harta perdagangan yang kena zakat adalah yang telah mencapai nisab 94 gram emas pertahunnya wajib berzakat 2,5% setiap tahunnya, begitu juga dengan zakat barang tambang bila hasil produksi atau temuan mencapai nisabnya.

“Dengan Qanun yang ada sudah bisa dikutip zakatnya, kalau usaha itu berbentuk perusahaan maka dia wajib bayar zakat 2,5% dari keuntungan laba bersih dan menurut data yang kami peroleh sudah ada yang membayar zakat atas giok di Aceh tengah” Ungkap Sayed Muhammad Husen.

“Sosialisasi masih dperlu dilakukan untuk hal ini, karena saat ini masih sangat terbatas pemahaman tentang zakat dan Baitul Mal di Aceh masih baru belum kuat dalam mengarap sektor usaha dan kuta akan  mengarapnya mulai tahun ini berdasarkan raker tahun lalu di Langsa dan memang memotivasi para  pedagang lebih sulit dari PNS karena terkait Tras (kepercayaan) dan memang Amil zakat sendiri ada yang sudah memiliki Tras yang baik ada yang belum ini masih menjadi PR kita” Tambahnya lagi.

Ketuan GaPBA Aceh Nasrul Sufi sangat mendukung jika nantinya batu giok ini akan menjadi barang yang menjadi wajib zakat asalkan regulasi dan aturannya sudah jelas. “Kalau bisa kita membuat standarisasi untuk batu giok ini agar lebih mudah kedepannya.” “Saya lebih suka ini kemudian menjadi bagian dari zakat juga” tambahnya lagi.

Namun Menurut Faisal Adriansyah Ahli Geologi Aceh, membuat standar harga untuk giok bukanlah hal yang mudah karena disaat tertentu harga bisa menjadi sangat tinggi atau turun disaat yang lain. “menentukan standar giok ini memang susah kalau batu mulia lainnya bisa 9 sampai 10 Karat seperti intan, berlian namun giok ini sendiri hanya mencapai 7 sampai 8 karat.”

Potensi zakat untuk daerah Aceh sebenarnya cukup tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Baitul Mal tahun 2014  Potensi Zakat di Aceh ada sekitar 1,4 T namun yang membayar ada sekitar 350 M dan itupun masih berupa zakat mal dari zakat penghasilan belum zakat jenis lainnya.

Baitul Mal harus bisa memberi pemahaman yang baik tentang zakat. “kepada para Da’i juga kita berharap  agar menginformasikan sampai kepada masyarakat tentang pentingnya zakat, Aceh sendiri bisa jadi Inspirasi bagaimana Zakat dapat dikelola oleh negara, dan kita harus memberikan pemahaman lebih tentang islam yang juga berpengaruh pada pemahaman tentang zakat” Harap Sayed Muhammad Husen. [Khiththati]

DATA  FISIK  BATU GIOK 
NO
PEMERIAN
KETERANGAN
1
Batu Giok

Nama Pasaran  atau  Nama Perdagangan dari batu yang berwarna dasar hijau, yang disusun oleh beberapa kristal halus dari beberapa mineral.
2
a. Giok Jadeit

b. Giok Nefrit
Nama Ilmiah dari batu giok yang disusun oleh mineral utama Jadeit

Nama Ilmiah dari batu giok yang disusun oleh mineral utama  Nefrite
3
Sifat Warna
Warna Dasar Hijau , variasi warna hijau muda hingga hijau tua, variasi hijau bintik-binti kebiruan, variasi  hijau bintik-bintik putih,  variasi hijau binti-bintik coklat kotor.
4
Sifat pencahayaan
Tembus cahaya hingga kurang tembus cahaya
5
Sifat Kilap
Kilap Kaca hingga Kilap Lilin / Kilap Lemak
6
Kekerasan / Daya Gores
6,5 – 7 Skala Kekerasan Mohs.
( Batu Marmer 3-4;  Batu Kapur 3 ; Besi Baja 5; Gibsum 2 ; Kaca gelas 6,5-6,7)
7
Berat Jenis
2,8 – 3,4.
( Kaca gelas 1,8-2,2 ; Batu Andesit 2,4 )

8
Sifat Penyerta lain

-  Memiliki sifat menarik debu
-  Memiliki sifat Basa atau melawan asam
9
Rumus  Kimia /
Unsur Kimia
Mineral Jadeite (NaAlFeSi2O6),
Mineral Nefrit ( CaMgFeSi4O11)
Mineral Forsterit ( Mg2SiO4),
Mineral Fayalite (Fe2SiO4)
Mineral Diopsite ( CaMgSi2O6);
Malakit (Cu2CO2).
10
Variasi Nama-nama
Giok Bacan, Giok Beutong, Giok Sungai Dareh, Giok Solar, Giok Biosolar, Giok Blimbing, Giok Gajih dll.

11
Sejarah Perkembangan
Bangsa Cina sebagai barang pemujaan berkekuatan magis oleh Dinasti Ming .

                                                                        (Sumber : Sugeng Jarot; Distamben Aceh)

Not : Tulisan Ini sudah dipublikasikan pada Majalah Santunan Kanwil Depag Aceh Edisi 1 Mei 2015. [Khiththati]


1 komentar:

  1. Owh begitu, jadi memang ada ciri ciri khusus pada batunya ....
    Terimah kasih telah berbagi ilmu gan....

    BalasHapus