“Kegagalan adalah sesuatu
yang Anda hadapi sendiri, Sukses memiliki banyak master, teman dan simpatisan
tapi kegagalan itu sendiri (sepi)”. Shah Rukh Khan.
Berbicara tentang kegagalan memang bukanlah topik yang menyenangkan terlebih jika itu kita alami tidak hanya sekali tapi terus berulang pada setiap kesempatan. Banyak yang kemudian memilih mundur dan berkata mungkin itu bukan jalan saya namun tidak sedikit yang bertahan dan terus memperbaiki diri sampai akhirnya sukses.
Berbicara tentang kegagalan memang bukanlah topik yang menyenangkan terlebih jika itu kita alami tidak hanya sekali tapi terus berulang pada setiap kesempatan. Banyak yang kemudian memilih mundur dan berkata mungkin itu bukan jalan saya namun tidak sedikit yang bertahan dan terus memperbaiki diri sampai akhirnya sukses.
Lagi-lagi itu kembali pada semangat, motivasi dan daya tahan serta
pastinya kepercayaan diri. Sehingga tak salah atau bahkan sering kali kita
meminta pendapat mereka yang sudah “sukses” untuk berbagi tips.
Shah Rukh Khan bisa dibilang salah satu aktor yang paling sukses
di Bollywood yang meniti karir dari titik nol tanpa mempunyai koneksi dan nama
besar kerabat yang sebelumnya sudah di industri film India. King Khan begitu
iya disebut (kalau belum kenal silahkan cari di google hehehehe). Kenapa dia?
Gampang saja karena I Just Love Him :P :P
Pada tahun 2012 ia memenuhi undangan dari Yale University di
Amerika Serikat untuk memberi ceramah motivasi dan inspirasi. Pada ceramah
didepan para mahasiswa disalah satu kampus paling prestisius di dunia itu ia
memberikan visi tentang pentingnya peran kegagalan dalam hidupnya.
Jadi berikut isi ceramahnya yang sepenarnya panjang itu namun
dipersingkat saja hehehe:
“Apapun yang terjadi pada
kehudupan saya terjadi karena saya selalu takut akan kegagalan. Saya tidak ingin sukses sebanyak saya tidak
ingin gagal.
Saya berasal dari keluarga
kelas menengah yang sangat normal. Saya melihat banyak kegagalan. Ayah saya merupakan
pria yang tangguh dan sukses merasakan banyak kegagalan. Ibu saya juga gagal
untuk tinggal lama dengan saya untuk melihat anaknya menjadi bintang besar. Kami
sebenarnya miskin. Kemiskinan bukanlah pengalaman yang menyenangkan Kemiskinan,
kegagalan, stress dan depresi. Saya melihat orang tua saya menghadapi ini
berulang kali. Pada usia saya yang masih sangat muda kedua orang tua saya
meninggal, pada saat itu aku menyamakan kemiskinan dengan kegagalan. Aku hanya
tidak ingin menjadi miskin. Jadi ketika mendapatkan kesempatan untuk berakting
di film, itu bukan karena keinginan kreatif atau tujuan lain. Itu murni karena
takut akan gagal dan miskin.
Sebagian besar film yang saya
bintangi telah ditolak oleh aktor yang lebih terkenal dan produser tidak
menemukan orang lain yang mau memerankannya. Saya menerimanya untuk memastikan
bahwa saya bekerja untuk menghindari menjadi penganggur. Waktu dan semuanya
berjalan dengan baik dan semunya terjadi.
Saya bekerja keras dan kemudian menjadi bintang besar dan film menjadi
terkenal.
Anda harus tahu bagaimana dan belajar bahwa hidup tidak hanya
untuk membuat Checklist dari daftar panjang akuisisi, pencapaian dan
keberhasilan. Sebaliknya hidup itu sulit dan rumit dan diluar kontrol siapapun.
Kerendahan hati untuk mengetahuinnya akan membantu anda bertahan dari segala
perubahan yang terjadi.
Sukses adalah hal yang luar
biasa, tapi cenderung kita tidak bisa menjadikannya pengalaman untuk
dipelajari. Kita menikmatinya dan mungkin kita bahkan pantas mendapatkannya.
Tapi kita tidak bisa mendapatkan kebijaksanaan darinya.
Jadi saya percaya jalan yang
benar untuk menuju kesuksesan adalah takut akan kegagalan. Jika anda tidak
cukup takut akan kegagalan maka anda tidak akan berhasil. Tidaklah menyenangkan
untuk gagal dan itu sulit. Kita semuanya mengalami ketakutan akan kegagalan itu
dan jika anda belum maka gunakan lah itu untuk sukses.
Respon kita terhadap
kegagalan sebenarnya benar-benar membantu untuk menjadi penyanggah yang baik
untuk pengalaman yang kita alami. Kegagalan berulang telah mengajari saya untuk berhenti
berpura-pura bahwa saya adalah orang lain. Itu memberikan penjelasan kepada
saya untuk berpegang kepada hal-hal yang sangat penting bagi saya bukan
mengalihkan perhatian untuk menjadi orang lain.
Jangan takut untuk menjadi
takut tapi takutlah karena tidak bisa menghadapi ketakutan dan kegagalan.
Jangan menjadi takut menentang konvensi, jangan menjadi takut untuk
menghancurkan sistem yang membunuh seni dan jiwa anda. Jangan takut lapar.
Jangan takut untuk berjalan sendiri jikalau dibutuhkan. Karena di tightrope
(kemampuan untuk menyelamatkan diri sendiri – tightrope tali kecil yang
direntangkan) kita semuanya berjalan sendiri.”
Video :)
Masih berkaitan dengan topik pembicaraan tentang kegagalan dalam
sebuah wawancara dengan majalah GQ edisi bulan januari, ia berbicara tentang
kegagalan dalah hidup, cara mengatasinya dan nilai yang diperoleh dari itu.
Berikut kutipan wawancanya :
Kenangan paling awal tentang kegagalan
Saya ingat akan lomba lari
100 meter ketika dulu sekolah di St Columba’s Delhi, melawan anak yang umurnya
sedikit lebih tua daripada saya. Pada titik itu saya telah pernah berlomba
dengan anak-anak seusia saya dan saya selalu menjadi yang terdepan.
Bagaimanapun akhirnya pada perlombaan yang ketat itu saya menjadi nomor lima
dari enam atau tujuh peserta laki-laki. Setelah balapan selesai, pejabat
sekolah bergegas mendekati para pemenang dan membawa mereka ke podium. Ada
beberapa orang yang berada disekitar saya namun tidak ada yang menghampir saya.
Itulah peraaan paling kosong.
Bagaimana perbedaan kegagalan dari kesuksesan
Kegagalan adalah sesuatu yang
Anda hadapi sendiri. Sukses memiliki banyak master, teman dan simpatisan. Tapi
kegagalan itu sendiri. Tetap saja, itu berbentuk sama dengan kesuksesan, namun
itu nyaris tidak bisa juga disamakan. Dengan kesuksesan anda bisa melakukan
segala hal yang anda lakukan sebelumnya, namun tidak bisa menjamin akan
mendapatkan hasil yang sama. Itu mengapa anda tidak bisa mewarisi kesuksesan
kepada anak anda.
Ketika anda berbicara dengan
orang yang sangat sukses, mereka kedengaran sangat hati-hati atau sama saat
membicarakan pencapaian mereka. Bukan karena mereka menyembunyikan rahasia
namun mereka benar-benar tidak tahu bagaimana menjelaskan keberhasilan mereka.
Kegagalan juga seperti itu. Satu-satunya perbedaannya adalah bahwa kesuksesan datang dengan confetti
(potongan kertas warna-warni yang biasanya ada sewaktu pest) dan pita. Kegagala
adalah sudut dimana kita harus kembali pada awal. Anda menghadapinya dan
kemudian bangun lagi serta kembali mencoba dari awal. Ini adalah proses detoksifikasi
emosional.
Manfaat dari kegagalan
Jika anda gagal berulang kali
dalam melakukan sesuatu, anda bisa mengatakan bahwa mungkin itu tidak cocok
dengan anda. Ini bisa membuat anda melihat pada situasi untuk lebih
berhati-hati dan bisa menghindari mengulang kesalahan tertentu. Ini juga bisa
membuat kesombongan kepada diri dan membuat anda merasa tidak puas akan diri
sendiri. Namun hal ini juga bisa membuat anda lebih rendah hati dan fokus. Tapi
saya pikir kita mengatakan hal-hal ini untuk membuat diri kita merasa lebih
baik namun pada keyataannya, kegagalan terasa seperti omong kosong. Tapi itu
juga tidak bisa terelakkan.
Pada tinggi dan rendahnya kegagalan
Keduanya bersifat sementara,
sebagai manusia kita cenderung terpaku pada keabadian dan itu adalah pengganggu
terbesar. Kita tidak mau liburan berakhir. Kita ingin menjadi muda selamanya.
Tapi tidak ada yang akan tetap sama. kita tahu bahwa semua itu akan berakhir,
namun tetap saja kita berkeyakinan seperti itu saat kita terbangun dan
mengalaminya setiap hari.
Ini adalah sebagian cara bagaimana kita menghadapi masalah, karena pastinya setiap orang melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Namun semuanya pasti ada jalan jika kita punya keinginan untuk mencarinya untuk menghadapi setiap masalah yang datang.
Ini adalah sebagian cara bagaimana kita menghadapi masalah, karena pastinya setiap orang melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Namun semuanya pasti ada jalan jika kita punya keinginan untuk mencarinya untuk menghadapi setiap masalah yang datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar