Bagaimana rasanya setiap berjalan selalu di
perhatikan? Merasa terkenal atau gimana? Tapi nanti dulu yang memperhatikan
adalah para orang tua ataupun anak-anak. Apa yang membuat mereka tertarik?
Jawabanya adalah jilbab. Ya simpel itu yang membuat mereka melihat dan
terkadang bertanya.
First Snow |
Memakai jilbab memang hal yang biasa di Aceh bahkan
ketika pertama sekali menginjakan kaki di negeri gingseng masih terpikir itu
adalah yang yang biasa karena banyak perempuan terlihat memakainya di bandara
dan hampir semuanya adalah pendatang. Namun begitu sampai kekampus semuanya
berubah banyak yang menanyakan tentang hijab ini. Pertama karena kampus ini
terletak di desa yang hampir semua penduduknya adalah orang tua kecuali
mahasiswa tentunya terlebih hanya saya pelajar asing yang memakai jilbab
walaupun ada lima mahasiswi muslim di kampus ini.
Dengan Baju Tradisional Korea :) |
Saya kuliah di Geumgang University letak kampus ini
ada di Chungcheongnam-do, Nonsan tepatnya di
kaki gunung Gyeryong salah satu tempat yang dianggap Keramat oleh
masyarakat Korea Selatan. Berjilbab di Seoul Ibu kota Korea mungkin hal yang
biasa namun Nonsan adalah kota kecil yang bahkan banyak penduduknya tidak
memeluk agama dan tidak mengenal Islam. Saat saya berkeliling dan jalan jalan
selalu ada yang heran dan mulai bertanya
saya dari mana? Apa yang saya kenakan? Kenapa saya berpakaian seperti ini? Dengan
pengetahuan yang kurang akan bahasa korea terkadang saya hanya menjawab singkat
dan tersenyum dari pada di anggap tidak sopan, terlebih di Korea berbicara
dengan orang tua harus memakai bahasa yang formal berbeda ketika berbicara
dengan teman seumur.
With Jenderal Lee Sun shin |
Sering kali saya di kejutkan dengan keheranan
mereka, pernah suatu hari saya sedang menunggu bus lalu tiba tiba seorang ibu
datang dan langsung memengang kepala saya, terkejut tentu lalu ia mulai
melontarkan banyak pertanyaan. Dilain waktu ada ibu datang dan bertanya nama,
agama saya bagaimana saya berdoa? Siapa Tuhan saya? Tentu sulit untuk di
jelaskan. Kadang kadang mereka bertanya apa saya tidak punya rambut? Apakah
saya bisa menikah dan banyak pertanyaan lainya yang terkadang lucu.
Tidak hanya orang tua tetapi ternyata anak anak juga
tertarik, mereka sering kali berhenti di sekeliling saya dan menatap lama
sampai sampai ada seorang ibu yang mengajak anaknya bersalaman dengan saya. Di
lain hari ada dua gadis kecil yang bemain main dengan neneknya lalu dan
sesekali menoleh karena ini terjadi sampai beberapa lama sang nenek pun
menawarkan saya ikut makan kue bersama. Banyak yang menarik memang namun tidak
selamanya menyenangkan kadang kala ada yang memandang dengan penuh selidik,
melihat dengan sinis. Namun harus tetap dibalas dengan tersenyum.
At Beakje Festival In Gonju |
Teman-teman sekelas awalnya juga menanyakan kenapa
memakai penutup kepala dan banyak pertanyaan yang lain, beberapa diantara
mereka tidak begitu mengenal islam dan bagaimana muslim beribadah apa yang
muslim makan apa yang tidak. Terkadang ada yang mengatakan tidak apa-apa tidak
menutup kepala karena tidak ada orang yang mengetahui kalau di kampus nanti
kalau sudah pulang kampung baru di tutup lagi. Namun ada juga yang sengaja
datang kekamar untuk melihat bagaimana caranya muslim berdoa (Shalat).
Akhir-akhir ini mereka juga banyak bertanya, seperti
Adriana salah seorang mahasiswi dari Polandia. “Di negara saya sesekali juga
saya melihat perempuan menutup kepala seperti kamu namun saya tidak berani
bertanya dan menegur karen
Di Banpo Brige |
a mereka agak tertutup dan warna hijabnya selalu gelap, awalnya saya mengira hanya itu warnanya tidak boleh memakai yang lain namun melihat warna hijabmu sepertinya lebih menarik”.
Saya memang membawa
beraneka warna jilbab walaupun tidak bisa memakai dengan bermacam model namun
karena selalu memadu-madankan dengan warna pakaian membuat teman teman yang
lain tertarik. “Sepertinya Aku akan memakai seperti kamu di musim dingin dengan
bermacam macam warna” Ujar Ameli dari Canada.
Di kelas |
Senang rasanya banyak yang bertanya dan tertarik
dengan jilbab saya, sekaligus dapat memberikan pandangan tentang islam.
Terkadang ingin sekali mengutip kata-kata dalam film My Name Is Khan “ Jilbabku
bukan hanya simbol dari agamaku tapi jilbabku adalah tanda keberadaanku”.
#Tulisan Ini telah di publikasikan di Harian Serambi Indonesia
Not : Foto Buat Mejeng Doang hehehehehehe Gimana Gitu hehehehehe
daebak lah Unnie :) :*
BalasHapusassalamualaikum,kak
BalasHapusmau nanya dong,kak.gmana caranya mengatur ke uangan untuk biaya makan,dll di korea?.Apa harus kerja paruh waktu?
Walaikumsalam, maaf baru balas, baru sempat liat liat lagi setelah lama ditinggali. kalau beasiswanya penuh ya nggak papa asal hemat aja tapi kalau beasiswanya nggak penuh kerja part time bisa jadi salah satu pertimbangan yang baik.
Hapuskak boleh minta info kontaknya?
BalasHapusKa klo kuliahnya pke uang sendiri biasanyaa biayanya brpa? Klo kerja part time ada yang boleh pke hijab ga?
BalasHapusKa klo kuliahnya pke uang sendiri biasanyaa biayanya brpa? Klo kerja part time ada yang boleh pke hijab ga?
BalasHapus언님 안녕하십니까?,(저 여자예요)kak mau tanya dong,selama kakak kuliah disana tempat tinggal,uang,daftar universiatas,kakak sendiri yg urus?bagaimana caranya?
BalasHapus