Panen festival itu mungkin ungkapan yang cocok untuk
menggambarkan banyaknya acara hiburan rakyat menjelang pergantian musim di
Korea Selatan. Salah satu nya yang sayang untuk di lewatkan adalah Baekje
Cultural Festival. Acara yang di gelar dari 28 Sepetember hingga 6 Oktober 2013
ini meliputi dua kota kecil di Chungcheongnam-do yaitu Gongju-si dan
Buyeo-gun, mengambil Tema The World Of
Gilt Bronze Incense Burners pada perayaannya yang ke 59 pada tahun ini. Kegiatan
ini merupakan salah satu yang terbesar dan merupakan festival nasional di Korea
Selatan yang di gelar setiap tahunnya.
|
Bersama Ita, Aitana dan Leinley |
Pada awal tahun masehi terdapat tiga kerajaan besar
yang mendominasi daratan korea adalah Goguryeo , Baekje dan
Silla. Kerajaan Baekje sendiri memberikan pengaruh yang mendalam bagi
penyebaran Kebudayaan China Ke jepang dan megadaptasi Budha sebagai agama
negara. Terdesak dan akhirnya mendirikan ibu kota baru di dekat sungai Geumgang
Selama 63 tahun , Ungjin (saat hari Gongju) mempunyai perkembangan yang cukup
pesat mempunyai istana yang megah dan juga temple-temple yang indah namun untuk
alasan politik di akhir periodenya ibu kota kerajaan di pindahkan ke Buyeo.
|
Welcome to Beakje Festival |
Jalan jalan ke Gongju dapat di tempuh kurang lebih 2
jam dari Seoul Ibu Kota Korea selatan namun saya menempuh perjalanan dari kota
terdekat yaitu Nonsan hanya memakan waktu 30 menit dan turun tepat di pasar
tradisional Gongju. ada banyak hal yang berkaitan dengan sejarah yang bisa anda
dapatkan disini terlebih ketika Baekje Festival berlangsung namun karena keterbatasan waktu berkunjung,
saya akan membagi informasi beberapa tempat untuk di kunjungi dalam waktu
singkat.
|
Lambang Kerajaan Beakje |
Benteng Gongsanseong
|
Didepan Benteng |
Benteng ini merupakan salah satu pertanda kejayaan
kerajaan Beakje di masa lalu, di perlukan waktu kurang lebih 2 jam untuk
mengelilingi seluruh area yang luasnya mencapai 2,5 kilometer dengan berjalan
kaki. Benteng yang di bangun dekat dengan sungai Geumgang (salah satu sungai
paling terkenal di Korea) adalah pusat kota masa lalu dan dapat menikmati
pemandangan kota baru, untuk masuk kita harus membayar tiket namun dalam rangka
festival anda tak perlu melakukannya. Saat berjalan jalan di dalam benteng anda
akan menemukan beberapa pavilion dan sebuat temple penuh ukiran khasnya Korea. Untuk
fasilitas publik jangan khawatir karena ada beberapa toilet dan tempat untuk
mengisi air di tempatkan di beberapa area.
|
Ayo Keliling Benteng naik keatas |
|
Persiapan Pertunjukan |
|
Kota Gonju dari atas |
|
Pemandangan dari Benteng |
|
Tempat penampungan air zaman dahulu |
|
Setelah keliling Bentang kelihatan Sungai Geumgang |
Tak ingin berkeliling anda bisa menyaksikan upacara
pergantian pengawal gerbang benteng, prosesnya akan di pandu oleh seorang
narator dan pukulan gong, acara ini berlangsung setiap sabtu dan mingu selama
15 menit dari bulan april sampai oktober setiap jam 11 siang dan 4 sore namun
untuk bulan juli dan agustus tidak di laksanakan. Selain itu anda juga bisa
mencoba berpose dengan mengunakan pakaian raja, ratu dan para jenderal, baju
ini sedikit berbeda dengan Hanbok (Pakaian Tradisional Korea). Tidak hanya itu
kita juga bisa mencoba berbagai permainan tradisional seperti memahan, mencoba
membuat beberapa kerajinan dari tanah liat dan menumbuk padi. Menurut buku
petunjuk turis benteng ini digunakan oleh Raja Munjuwang yang berkuasa pada
tahun 475 - 477 untuk mempertahankan wilayahnya.
|
Atraksi para pengawal |
|
Lentera Harapan |
|
Ternyata Korea Juga punya Jingkhee ini ada di pameran masa lalunya |
|
Haus Siap keliling silahkan minum |
Tomb Of King Muryeong
Tak jauh dari benteng anda akan menemukan
peninggalan kejayaan lain dari kerajaan Baekje adalah Tomb Of King Muryeong
atau lebih di kenal dengan Songsan ri Tomb No 7 adalah sebuah bukit pemakaman
kuno dari raja dan istrinya yang memerintah Kerajaan Baekje dari tahun 501
sampai tahun 523 masehi, setelah di teliti dan di kumpulkan ada 7 makam di area
ini. Makam ini tak sengaja di temukan ketika proses pembuatan saluran air pada
tahun 1971, tampak dari luar seperti gundukan tanah, makam ini di buat dari
batu bata berwarna hitam dan kekuningan yang memiliki beberapa motif. Penemuan
makam kono ini secara utuh menjadi salah satu penemuan arkeologi di Korea
sekaligus menjadi bahan penting untuk mempelajari Kerajaan Baekje dan telah di
masukkan kedalam Korea Historic Site No 13 dan juga terdaftar dalam daftar
sementara Situs Warisan Dunia. Dari dalam makam di temukan 2.906 benda termasuk
dua pasang mahkota kerajaan yang di gunakan oleh raja dan ratu dan dua epigraf
batu berisi prasasti berharga dan tanggal serta peti tempat jenazah. Nama beserta umur raja dan ratu dan tanggal
kematian dan penguburan mereka, jarang di temuka untuk makam makam kuno Korea.
|
Perhiasan yang temukan dalam makam Tua |
|
Makam Tua yang berhasil di gali |
|
Kondisi Di atas makam |
|
enaknya wisata kalau selalu ada papan petunjuknya |
Tomb of King Muryeong ini di buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai 6 sore dan hanya di
tutup ketika libur tahun baru dan Chuseok day. Selain bisa melihat berbagai
peninggalan sejarah, juga ada film serta animasi yang di buat untuk membuat
pengunjung lebih memahami serta di lengkapi dengan Exhibit Story, Arena
Learning berbasis information search system dan multimedia tour guide system.
Gongju Nasional Museum
Masih dalam area Tomb Of King Muryeong berjalan
sekitar 600 meter kita akan menemukan bangunan di balik pepohonan yang lebat.
Di dalam museum terlihat banyak anak-anak dan para guru yang sedang memandu
menjelaskan sejarah kerajaan. Di tempat
ini sendiri di pamerkan berbagai peninggalan Beakje, ada 4.600 artefak dari 108 jenis yang ditempatkan
di sini. museum ini dibuka pada tanggal 1 Oktober 1940, sejarah panjang
memungkinkan museum untuk mengumpulkan dan menunjukkan banyak artefak penting
dinasti Baekje. Termasuk yang di pamerkan adalah berbagai peningglan emas,
perak, gigi ratu (ini sangat unik) dan pahatan hewan penjaga makam (untuk
menjaga dari roh jahat). Museum dibuka setiap hari kecuali hari senin ( Hampir
seluruh Museum di Korea tutup pada hari senin) dan anda bisa berkeliling
gratis.
|
Liburan? anak-anak akan diajak orang tuanya bermain di museum |
|
Peta Kuno |
|
Bahan Bangunan kerajaan |
|
Salah satu buku yang disimpan di museum |
Hannok Village
Sekitar 600 meter berjalan kaki anda akan menemukan
perumahan tradisional Korea atau Hannok. Rumah berdempetan dengan ukiran dan
arsitektur tua sangat menarik, anda juga bisa bepose di beberapa titik yang
disarankan. Desa mungil ini sendiri memiliki 6 Hannok dengan 37 kamar serta di
lengkapi dengan area perkemahan. Tertarik mencoba masakan tradisional disini
juga tersedia berbagai hidangan jika anda ingin bermalam di Gongju tempat ini
bisa menjadi pilihan.
|
Rumah Tradisional Korea |
Senja menjelma itu artinya perjalanan wisata sejarah
di Gongju harus berakhir, namun jangan khawatir festival Baekje masih
berlangsung, kini sungai Geumgang di sekitar benteng di penuhi cahaya di
panggung utama berbagai pertunjukan sudah di persiapkan, berjalan kaki menuju
panggung utama memberikan kesempatan bagi anda yang ingin menikmati jajan kaki
lima dan mengicip kacang khas daerah setempat. Ingin mengetahui lebih banyak
tentang wisata anda dapat singgah di bagian informasi di dekat benteng.
|
Senja di Hanok Village |
|
Kayu Untuk Pembakaran |
|
Tampak Depan |
Tidak bisa mengunjungi Gongju selama Baekje
festival berlangsung? Jangan khawatir anda masih bisa mengunjunginya ketika Cherry
Blossom Festival setiap bulan April. Selamat Treveling.
|
Sampai Jumpa |
Nice Tatia. fotonya kecil-kecil tapi, jadi kurang puas dipelototin, xixixiiii
BalasHapusKameranya cuma 2 Mega kak eki hehehehhehee
BalasHapus