Minggu, 27 November 2016

Hindi Playback Singer (My Favorit)


Yeh Jawani Hai Dewani
Berbicara tentang lagu dari film India pastinya nggak bisa jauh-jauh dari penyanyi latarnya. setiap lagu yang ada di film akan dibuat sesuai dengan jalan cerita jadi ada naskah filmnya dulu baru disusun komposisi musiknya. sebagai pencinta lagu india saya tentunya mempunyai beberapa penyanyi kesukaan. berikut daftarnya dan tentu saja nomor urut tidak penting karena semuanya menarik.

1. Udit Narayan   
            Buat pencinta film Bollywood 90an pasti tidak asing dengan suara bapak yang satu ini, penyanyi dengan kumis khasnya ini menyanyikan hampir semua lagu dari film- film sukses era 90an, ia menyanyikan lebih dari 30.000 lagu dengan 36 bahasa yang berbeda (India terkenal dengan banyaknya bahasa). ayah dari Aditya Narayan ini juga memenangi banyak penghargaan. salah satu lagu yang fenomenal yang ia isi suaranya adalah untuk Film Darr, Yeh Dillagi, DDLJ, Dil To Pagal Hai, Mohabbatein, Mujhse Dosti Karoge dan Veer Zaara.






2. Kumar Sanu
            Kumar Sanu juga merupakan penyanyi playback terkenal tahun 90an bersama Udit Narayan, ia juga mencatatkan rekor dunia untuk penyanyi latar dengan lagu terbanyak selama sehari yaitu 28 ost. Ia mengisi untuk banyak film diantaranya  Raja Hindustani (1996), Pardes (1997), Dhadkan (2000), Kasoor (2001), Hum Ho Gaye Aapke (2001), Ek Rishtaa: The Bond of Love (2001), Yeh Dil Aashiqanaa (2002), Dil Hai Tumhaara (2002), Dil Ka Rishta (2003), Andaaz (2003) dll.






3. Sonu Nigam
Namanya seperti orang Aceh ya (hahahahaha - Sonu Agam Kumar Nigam). Ia mempunyai suara yang khas lagunya bisa macam macam dari yang lembut sampai ngerock. Selain sebagai Playback singer ia juga merilis beberapa album dan sering mengadakan konser sampai keluar negeri. Ia juga memenangkan banyak penghargaan salah satunya tahun 2003 Filmfare Best Male Playback Award, for the song "Kal Ho Naa Ho", from the film Kal Ho Naa Ho" dan 2002 Filmfare Best Male Playback Award, for the song "Saathiya", from the film Saathiya.




4. Atif Aslam
            Penyanyi kelahiran Pakistan ini mempunyai nama lengkap Muhammad Atif Aslam, ia merupakan salah satu penyanyi Pop Pakistan yang sukses dalam industri menyanyi di India. Selain bernyanyi pria ini juga aktif mengkomposeri musik dan pandai bermain gitar. Baru baru ini ia juga berduet dengan Maher Zain.




5. Arijit Singh
List ini memang belum lengkap rasanya tanpa nama Arijit Singh, Cowok Taurus ini mendadak fenomenal setelah menyanyi "Tum Hi Ho" dari film Aashiqui 2 (2013). Ia juga memenangi penghargaan untuk Playback singer terbaik “Tum Hi Ho” di 59th Filmfare Awards.





Sebenarnya masih ada beberapa di daftar saya tapi cukup yang ini dulu. Mereka yang lain adalah A.R Rahman Ankit Tiwari, Armaan Malik, Shan dan K.K. walaupun Shah Rukh Khan dan Salman Khan mau saya masukan juga (hahahahahhha)

Kalau tadi sudah yang Cowok sekarang giliran yang cewek...

1.    Lata Mangeshkar
Bisa dibilang nenek yang satu ini suaranya beuh... masih stabil sampai sekarang. Hampir seluruh anggotanya berprofesi sebagai penyanyi. Mulai menjadi penyanyi latar setelah film Majboor (1948) booming dan aktif sampai sekarang.




2.    Kavita Krishnamurthy
Lahir dari keluarga Tamil di New Delhi membuat Kavita memulai triningnya diusia di Hindustani classical music dan memenangi banyak kompetisi di levelnya. Film Pyaar Jhukta Nahin pada tahun 1985 menjadi hit pertamanya untuk lagu "Tumse Milkar Na Jaane Kyon". Ia adalah penyanyi playback singer terkenal era 90an.





3.    Alka Yagnik
Bersama Kavita ia adalah ratunya penyanyi latar tahun 90an dan suaranya juga tidak berubah sampai sekarang. Ia juga memenangkan banyak penghargaan seperti Filmfare Awards, National Awards, Bollywood Movie Awards, IIFA Awards, Star Screen Awards, Zee Cine Awards.





4.    Shreya Ghoshal
Prestasi perempuan satu ini bisa dibilang semantap suaranya. Ia meraih 4 National Film Awards, 6 Filmfare Awards and 9 Filmfare Awards South. Melatih bernyanyi dari usia kecil dan mulai menjadi playback singer untuk film Bollywood dengan judul Devdas pada tahun 2002.





5.    Palak Muchhal
Palak merupakan penyanyi yang termuda diantara semuanya lahir pada tahun 1992 tapi sudah mempunyai beberapa hits singel yang membuat ia patut diperhitungkan. Menjadi playback singer Bollywood setelah mengisi nyanyian untuk blockbuster movie Ek Tha Tiger (2012). Palak juga terkenal dengan kegiatan sosialnya.





Sampai disini dulu listnya J nanti akan ada list list lainnya... salamat menyimak.



           
   


Antara saya, India dan Korea

Rab ne bana di Jody Poster (YRF)

 Hallo semuanya, sudah lama saya tidak menulis diblog ini (kira-kira 3 bulan ini saya sedikit sibuk buat mengejar oppa2 hehehe). postingan ini untuk menjawab pertanyaan beberapa teman dan pembaca yang mengirimkan email menanyakan kenapa saya bisa memilik korea (karena oppa pastinya hahahah).

Dulu sebelum terkena virus K-pop, saya adalah pencinta india sejati hehehehe. semua teman teman terkejut ketika saya mengejar oppa, mereka selalu bertanya bang Shahrukh khan gimana? (Dia tetap menjadi yang terfavorit kok).


Sebagai pencinta film india yang terkenal (hahahaha) banyak teman yang menanyakan film2 yang bagus untuk ditonton (Pink dan Dear Zindagi itu recoment buat bulan ini). di rumah juga punya kaset film dan lagu india yang banyak belum lagi koleksi gelang dan bindia (itu lho yang dipakai di kening -walaupun tidak dipakai) dan beberapa koleksi silwar sah sudah saya jadi pengila india.

Tidak cuma itu, saya juga mengajak dua adik laki2 yang imut2 (bagian imut2 lupakah hahaha) dirumah untuk juga ngefans sama ShahRukh Khan. ibu saya juga tau bapak yang satu itu. setiap ada india di tv pasti saya dipangil. dulu saya juga menganti gelang sesuai warna baju hahaha.

Ada kejadian menarik dulu ketika zaman kaset booming saya juga membelinya dan setiap hari minggu khusus menginap dirumah saudara untuk memutarnya di pagi hari yang dapat didengar oleh orang sekampung (padahal itu kampung tetangga hahahaha).


Pokoknya dari SD sampai kuliah tidak pernah terpikir sekalipun untuk berpaling dari india (hahahahhaha) sampai ada yang mengatakan saya kamus India berjalan hahahaha. sampai sekarang juga masih walau sedikit berkurang. hahahaha

Dulu tinggal sebutkan adegan film atau lagu dan warna baju yang dipakai sudah ketebak apa judulnya.

Namun zaman berkembang dan ternyata muka uyu uyu oppa korea menarik minat saya juga (hahahahahhahaha).

Walaupun masih sangat cinta dengan Bollywood tapi pesona Korea jg tidk bisa ditolak.

Mengenal Korea karena bekerja sebagai penyiar radio membuat saya juga mendengar suara dan musik mereka serta mulai belajar banyak hal tentang warna vocal dan musik ternyata itu menarik (jadi bukan wajah dulu ya hehehehe).

Gambar bukan punya saya
 Pilihan saya jatuh pada Super Junior dan sepertinya mereka juga yang membuat saya mulai mencari info lebih lanjut tentang negeri gingseng. seperti juga saya memilih film india yang bagus buat ditonton untuk korea juga begitu warna musik menjadi pilihan. jadi bagi saya kalau sudah suka ya semuanya okey (lagi pula musik dan film sama seperti memilih menu makanan walaupun semua orang suka blm tentu pas sama kita so dont worry about that hahahaha).

Shahrukh Khan dan Super Junior juga yang telah membuat saya punya mimpi yang tinggi. walaupun sekarang saya suka oppa2 tapi SRK tetap dihati (plak hahahahaha).


Ada sebuat kutipan sangat mengesankan dari buku biografinya Shah Rukh Khan "ketika tidak seorangpun percaya bahwa mimpimu untuk menjadi nyata kamu harus bangun segera bangun dan berkerja lebih keras untuk membuktikan bahwa mereka salah " (bukunya dipinjam dan tak pernah kembali).😬😬😬

Sebenarnya mau menulis lebih panjang namun karena harus mengejar Oppa (oups hahahah) ini harus dihentikan segara hahahahahaha.



Salam,

Thathia 😄😄😄

Btw oppa yang saya suka inisialnya Kim dan Lee hahahahaha nggak ada yang tanya ya.... 😅😅😅.

Kamis, 15 September 2016

Ae Dil Hai Mushkil Lirik dan Terjemahan (Ae Dil Hai Mushkil)

Ae Dil Hai Mushkil Lirik dan Terjemahan (Ae Dil Hai Mushkil)

Lagu ini sudah hampir beberapa minggu mengisi kepala, setelah Karan Johar memosting sepengal Lirik berserta lagunya di akun twiter milik pibadi sang sutradara, lagu ini terus diburu para pecinta film. Suara Arijit Singh memang tak diragukan lagi terlebih dipadukan dengan keahlian Pritam sebagai music directornya membuat Ost pertama dari film Ae Dil Hai Mushkil (ADHM)  ini benar benar menyayat hati (hahahahha, bahasanya :)).



Film yang direncanakan rilis pada Dilwali tahun ini memang mengundang banyak mata buat melihatnya, terlebih sudah lama Karan Johar juga tidak turun tangan sendiri menjadi sutradara. Aishwarya Rai Bachchan membuat come back apik dengan memilih film ini. Tak hanya itu aktor kesayangan saya Shah Rukh Khan kabarnya juga ambil bagian dalam film yang turut dibintangi oleh Ranbir Kapoor, Anushka Sharma dan Fawad Khan ini. Sang King Of Bollywood ini sendiri sudah langsung mengkomfirmasi kalau ia suka berat dengan tiga Ost yang ada termasuk Ae Dil Hai Mushkil. Kabarnya dilm ini berkisah tentang cinta antar agama, Islam dan Hindu.

Okey deh berhubung  juga di Youtube resminya juga sudah diliris ini dia Ae Dil Hai Mushkil....




Judul : Ae Dil Hai Mushkil
Singer : Arijit Singh
Lyrics: Amitabh Bhattacharya
Music: Pritam
Starring: Ranbir Kapoor, Aishwarya Rai, Anushka Sharma

Tu safar mera                                   (Kamu adalah Pengembaraanku)
Hai tu hi meri manzil                       (Dan Kamulah Tujuanku)
Tere bina guzara                               (Hidup Tanpamu)
Ae dil hai mushkil                            (Oh Hati, itu Mustahil)

Tu mera khuda                                 (Kamu adalah Dewaku)
Tu hi duaa main shaamil                  (Kamu ada dalam setiap Doaku)
Tere bina guzara                              (Hidup Tanpamu)
Ae dil hai mushkil                           (Oh Hati, Itu Mustahil)

Mujhe azmaati hai teri kami        (Ketiadaanmu, mengujiku)
Meri har kami ko hai tu laazmi    (Karenamu Semua yang ada dalam hidupku menjadi lengkap)

Junoon hai mera                              (Aku Ingin menjadi)
Banu main tere kaabil                     (Yang terbaik untukmu)
Tere bina guzaara                            (Hidup Tanpamu)
Ae dil hai mushkil                           (Oh Hati, itu mustahil)

Yeh rooh bhi meri                            (Jiwaku bukan milikku)
Yeh jism bhi mera                            (Begitu pula dengan raga ini)
Utna mera nahi                                 (Semuanya bukan milikku)
Jitna hua tera                                     (Semuanya menjadi milikmu)

Tune diya hai jo                               (Walaupun yang aku terima)
Woh dard hi sahi                              (darimu hanya rasa sakit)
Tujhse mila hai toh                          (Bagiku itu adalah hadiah)
Inaam hai mera                                (Yang aku terima dari dirimu)

Mera aasmaan dhoondhe teri zameen    ([Aku]Langit mencari Bumi[kamu]Ku)
Meri har kami ko hai tu laazmi              (Karenamu segala hal dalam hidupku sempurna)

Zameen pe na sahi                         (Jika tidak bertemu di bumi)
Toh aasmaan mein aa mil             (Maka kita akan bertemu di langit)
Tere bina guzaara                          (Hidup Tanpamu)
Ae dil hai mushkil                         (Oh Hati, Itu Mustahil)

Maana ki teri maujoodgi se          (Aku tahu bahwa hidup ini)
Yeh zindagani mehroom hai        (Menanti kehadiranmu)
Jeene ka koi dooja tareeka           (Tetapi mau apalagi)
Na mere dil ko maloom hai         (tapi hatiku tak tahu cara lain untuk hidup)

Tujhko main kitni shiddat se chaahun     (Aku sangat mencintaimu)
Chahe toh rehna tu bekhabar                   (Hanya saja kamu tidak menyadari akan hal itu)

Mohtaj manzil ka toh nahi hai     (pada perjalanan ini)
Yeh ek tarfa mera safar safar       (tidaklah bergantung dari tujuannya)
Khoobsurat hain manzil se bhi    (karena Perjalanan ini sendiri lebih indah dari tujuanya)
Meri har kami ko hai tu laazmi   (Karena itu aku membutuhkanmu untuk melengkapinya)

Adhoora hoke bhi hai ishq mera kaamil (Meskipun aq tidak sempurna, tapi cintaku utuh)
Tere bina guzara ae dil hai mushkil (Hidup tanpamu, Oh hati itu Mustahil)

Ek tarfa pyaar ki taakat hi kuchh aur hoti hai  (Tidak kekuatan sekuat cinta tak terbalaskan)
Auron ke rishte ki tarah yeh do logon mein     (Tidak seperti hal yang lain, ini tidak bisa dibagi)
Nahin bant ti Sirf mera haq hai iss pe              (ini Hanya milikku, milikku seorang)

Okey deh gitulah liriknya (gimana gitu ya). Jangan lupa filmnya sendiri akan tanya mulai tanggal 28 Oktober 2016.





Berkurban, Berbagi Kebaikan

Tiga jam selepas pelaksanaan Shalat Idul Adha halaman mesjid Tungkop kembali ramai walaupun tidak sebanyak paginya. Para pemuda dan beberapa tetua kampung sudah sibuk dengan tugasnya sendiri. Seperti kebiasaan setiap hari raya qurban, setelah sejenak bersilaturahmi mereka kembali ke mesjid untuk menyembelih sapi. Kali ini jumlah binatang qurban yang terkumpul lebih banyak sehingga menurut Muhammad Aiyub selaku sekertaris panitia jumlah penerima  atau Mustahik dan daging yang diterima lebih banyak.

Sebelum memasuki bulan Zulhijjah panitia qurban sibuk mengungumpilkan para penyumbang mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang tidak semuanya mampun untuk membeli sapi namun berkeingian untuk menyumbang sehingga sudah beberapa tahun kebelakan cara meuripee dilakukan. Meuripee adalah kegiatan mengumpulkan uang bersama dengan cara ripee, yaitu satu kampung membuat musyawarah di meunasah untuk menentukan berapa uang yang akan dikumpulkan untuk membeli lembu. Uang inilah yang disebut ripee. Kegiatan meuripee sering dilaksanakan jika akan dilakukan kenduri besar di kampong.

Muhammad Aiyub sekertaris panitia qurban gampong Tungkop mengatakan bahwa cara qurban yang tersedia tidak dapat dibagiakan kepada seluruh fakir miskin dan anak yatim seluruh kampung. Cara ini juga  mempermudah karena uang yang dikumpulkan tidak begitu besar dan banyak yang mengatakan kesanggupan satu lembu akan di ripee oleh tujuh orang.

Hadist yang diriwayatkan Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi, dari Jabir ra berkata, “Kami menyembelih kurban bersama Nabi saw di Hudaibiyyah seekor unta untuk tujuh orang, begitu juga sapi (kerbau).” Sehingga qurban berupa lembu atau sapi dapat dilakukan dengan mengabungkan uang bersama sebanyak tujuh orang.

Selain Meuripee di gampong, banyak lembaga amal yang juga sudah mempromosikan cara berbagi qurban dengan masyarakat yang lebih luas salah satunya adalah Rumah Zakat. lembaga zakat ini memperkenalkan program “superqurban bahagia berbagi sepanjang tahun” dengan cara seperti ini yang ingin berkurban cukup mengirimkan uang ke nomor rekening yang sudah ditentukan lalu hasil qurban tersebut akan di olah menjadi kornet yang dapat dibagikan kepada yang membutuhkan dengan jarak yang jauh sekalipun.

Riadhi Branch Manager Rumah Zakat Aceh mengatatakan kelebihan kornet qurban ini dapat disimpan sepanjang tahun sehingga bisa dibagikan kepada masyarakat yang terkena bencana, tinggal diperbatasan, pulau terluar hingga keluar negeri. “nantinya yang menyumbang juga bisa mengambil dan membagikannya sendiri  dan ini tidak diperjual belikan” Tegasnya.

Pada tahun 2015 Rumah Zakat menyediakan stok 3500 kambing dan 1500 lembu untuk seluruh Indonesia yang dikandangkan di Sumbawa, Probolinggo Jawa Timur. “kita masih terus berkampanye untuk cara baru ini, di Aceh sendiri masih belum banyak yang menyumbang dengan cara seperti ini, nantinya paket kornet ini bisa tetap dinikmati meskipun Idul Adha sudah lewat sehingga juga bisa untuk kampanye pemeliharaan gizi masyarakat dan ini juga sesuai dengan syariah”tambah Riadhi lagi.

Dari Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dari Aisyah RA, beliau berkata dahulu kami biasa mengasinkan (mengawetkan) daging qurban sehingga kami membawanya ke Madinah, tiba tiba Nabi SAW bersabda “Janganlah kalian menghabiskan daging Udhiyyah (qurban) hanya dalam waktu tiga hari.

Rumah Zakat mengolah satu ekor kambing seharga Rp, 2.150.000 menjadi 40 kaleng kornet, satu ekor sapi yang uangnya dikumpulkan oleh tujuh orang masing masing mendapat 50 kaleng dan satu ekor sapi mendapatkan hasil 350 kaleng kornet. “ini adalah alternatif agar semua dapat menikmati daging qurban karena yang segar tidak mungkin dapat disimpan lama dan dibawa hingga jauh”sambung Riadhi lagi.

Prof.Dr. Muslim Ibrahim Wakil ketua MPU Aceh mengatakan yang paling penting dalam ibadah qurban adalah bagaimana proses penyembelihan hewan tersebut harus dilakukan pada hari yang sudah ditentukan bukan kapan makannya, bahkan pemerintah Saudi Arabia menyediakan tiga pesawat khusus pengangkut kaleng kaleng daging qurban ini untuk masyarakat muslim seluruh dunia. “selama hewan qurban itu mencukupi syarat tidak masalah.”

Menurut Muslim Ibrahim memang disunahkan untuk melihat sendiri bagaimana proses pemotongan namun ketika sudah diwakilkan kepada lembaga yang terpercaya dengan cara mengirimkan uang juga tidak mengapa. Hasil daging ini nantinya yang paling di bagi menjadi tiga bagian kepada mustahik sepertiga pertama untuk fakir niskin kemudian untuk keluarga dan yang terakhir untuk siapa saja yang ingin kita berikan apakah orang kampung, kerabat atau lainnya.

“Itukan belajar berqurban jadi tidak ada masalah dan itu juga bermamfaat untuk orang lain ketika orang beribadah haji maka kita disini melaksanakan qurban” Jawab dosen UIN Ar-Raniry ini saat ditanya tentang mengumpulkan uang qurban untuk anak anak sekolah. “yang tidak kalah penting ketika memasak daging jangan lupa dicuci bersih jangan tergoda oleh iklan dan tidak boleh disimpan didekat kubangan darah” tambahnya lagi. [Khiththati]


Rabu, 29 Juni 2016

Halal di Korea Selatan


Makan di Restoran Ied - Itaewon

Jimin bingung menjelaskan bagaimana makanan yang boleh dimakan oleh orang Islam.  November lalu ia memutuskan mengundang teman muslimnya untuk makan bersama keluarganya dirumah. “saya tinggal bersama nenek dan ayah, saat mengatakan akan ada seorang yang akan berkunjung untuk makan siang bersama, mereka sangat bersemangat tapi ketika saya bilang kalau dia tidak bisa makan daging, mereka jadi khawatir tentang menu makanan yang akan dihidangkan” Cerita Lee Jimin.  “nenek waktu itu buru-buru kepasar membeli beberapa sayur untuk membuat berbagai jenis Banchan untuk  vegetarian karena saya juga bingung menjelaskan tentang Halal” tambahnya lagi sambil tersenyum.

Orang Tua Lee Jimin juga mempunyai restoran khas Korea bernama Kyobukdong Yetnal Bulgogi yang menyediakan daging sapi. Ayahnya Youngho Lee merupakan kepala Koki dan dibantu oleh ibunya  Sunhee Her. Saat orang tuanya menjamu saya direstoran mereka, khusus hari itu mereka menyediakan cumi-cumi besar yang dimasak ala Korea.  “Disini hidangannya self cooking jadi pemilik kedai hanya menyediakan semua bahan dan pengunjung yang memasak” Ungkap Jimin sambil memasukan potongan-potongan cumi kedalam wajan didepannya. Saya menjadi tamu spasial hari itu. “maaf ya bukan daging, lain kali kami akan membeli yang khusus, sekarang masuk semua yang kamu mau” tambahnya lagi sambil mengaduk- aduk cumi bersama bihun. Diatas meja ada beberapa jamur, cabai hijau, paprika dan beragam Banchan, masakan self cooking ala Koreanya biasanya dimakan tanpa nasi.

Menjawab rasa penasaran Jimin, saya mengajaknya menemui Ahmed Syaukas pemilik restoran Taj Palace. Restoran yang terletak di Itaewon ini menjadi langganan wisatawan muslim yang berlibur di Korea. Tempat yang beralamat  di jalan Usadan-ro, Yongsan-gu nomor  39,  masuk dalam lima restoran India yang paling enak di Seoul. Restoran ini menyedikan berbagai makanan seperti Naan restoran yang biasanya disantap dengan kari, beragam Curry seperti Butter Chiken, Tikka Masala serta tak ketinggalan tandori Chiken, Lamp kabab dan Chai serta Lassi.

“Awal saya memulai tempat ini hanya ada beberapa rumah makan halal dari Turki. Lihat sekarang hampir disepanjang jalan ini ada tulisan halalnya” Kisah Ahmed Syaukas. Ayah dua orang anak ini berasal dari Kasmir, India Utara sehingga banyak makanan bergaya Mughal di restorannya. Mencoba peruntungan bisnis halal awal tahun 2000an setelah menjelajah tiga tahun di Jepang. “semakin kesini peluangnya semakin meningkat setiap tahun apalagi pemerintah turut mendukung” Tambahnya lagi.
“ada yang membuat saya penasaran apa itu Halal food” tanya Jimin.

“First beside a pork, a food don't have any alcohol contein (Pertama selain daging babi, didalam makanan tidak ada kandungan alkohol)” Papar Ahmed sambil menuang Chai, teh khas India ke gelasnya. “and than at halal restoran you cant sell a alcohol drink” Tambahnya lagi.

Halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat untuk dikonsumsi. Terutama, dalam hal makanan dan minuman seperti yang sudah dijelaskan didalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 173. Pada tahun 2012 Korsel memproyeksikan potensi pertumbuhan industri halal global mencapai 1,088 triliun dolar AS dan terus naik naik setiap tahunnya.

“Dulu jalan ini penuh dengan bar sehingga disebut sebagai red high light namun sekarang coba lihat berapa banyak perubahannya”kenang Ahmed sambil menunjuk ke sisi luar jendela luar restorannya. Taj Palace berada dilantai dua food mart, disisi depannya ada restoran India lain yang juga halal Foreign Food, Kebab Turkish, Turkish Cake shop, dan lainnya. 

Doenjang Jjigae sejenis sup sayuran dengan taoco


Menurutnya dulu saat awal bermukim di negeri gingseng  hanya ada satu tempat yang menyediakan makanan hal disebelah mesjid Itaewon. “kalau kalian kemesjid nanti coba lihat didekat pintu masuk itu ada satu tempat menjual daging, itu yang paling tua dan satu satunya, selepas shalat jumat kami membeli daging dan membawa pulang untuk dimasak dirumah, lihat sekarang berapa banyak perubahan yang ada” sambungnya lagi.
Ia menanyakan banyak hal kepada Ahmed tentang makanan halal. “terkadang saya ingin mengajak teman untuk makan bersama di restoran tapi kami hanya menyediakan daging sapi dan juga rumit menjelaskan ini itu kepada orang tua” katanya lagi.

“Kamu bisa membeli daging yang halal untuk mereka” saran Ahmed.
“didepan ini ada Internasional mart mereka selain menjual produk luar juga menyediakan makanan yang halal”jelasnya lagi.

Mirah alumni Universitas Konkuk juga menceritakan bagaimana awalnya susah menjelaskan tentang kenapa ia sering memilih menyibukan diri dilaboratorium dan menolak undangan makan oleh teman-temannya. “Mereka kalau makan pasti minum soju, arak dari beras khas disini dan terkadang juga tempat makannya tidak ada menu yang bisa saya makan” Kisah Perempuan yang mengambil jurusan tehnik pesawat terbang itu sambil tersenyum. Menurut Mirah sebenarnya kalau dijelaskan mereka akan mengerti,” namun awalnya rumit sekali untuk sekedar menjelaskan kenapa itu sekarang mereka sudah banyak yang lebih paham” sambungnya lagi.

“Bibimbab sama Kimchi itu menu paling aman kalau disini” ungkap Ruri mahasiswi pertukaran pelajar di Korea. “hari ini makannya apa?, setiap hari makannya Bibimbab” tambahnya lagi sambil tertawa.

“Mencari makanan halal dan menjelaskannya susah susah gampang disini”Ungkap Mutiara Hikmah salah seorang pelajar Indonesia di Korea. Ibu seorang anak ini mengaku waktu awal-awal tinggal di korea masih cukup susah, semua semuanya masak sendiri dengan beli bahan makanan di pasar, atau beli bumbu indonesia yg di ekspor. kalaupun makan diluar paling biasanya makan seafood. “tapi semakin kesini pemerintah korea makin friendly dengan muslim, mereka membuat buku khusus panduan restoran halal di Korea, dan bikin Halal Expo kalau mau jalan jalan jadi lebih mudah” Sambungnya lagi.

Menurut KTO (Korea Tourism Organization) Jumlah wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea pada tahun 2013 mencapai 624,000 orang dan meningkat setiap tahunnya. Pada pertengahan 2015 Sekitar 750.000 wisatawan muslim berkunjung. Hal ini membuat KTO bekerjasama dengan KFF (Korean Food Foundation) membuat aplikasi yang dapat diunduh yaitu halalKorea beberapa tahun lalu selain memuat tentang restoran halal, aplikasi ini juga memuat jadwal shalat, arah qiblat dan lainnya.

Pada awal tahun 2015 seiring dengan terus meningkatnya pelancong muslim KTO kembali menerbitkan buku panduan ”Muslim-Friendly Restaurants in Korea" yang dapat di Unduh gratis. Buku ini berisi sekitar 118 restoran yang makanannya dapat dikonsumsi muslim. Dibagi dalam lima kelompok yaitu 4 restoran halal-certified, 37 restoranself-certified, 24 restoran Muslim-friendly, 49 restoran Muslim-welcome, dan 4 restoran pork-free.

Serifikat halal dikeluarkan oleh Korea Muslim Federation (KMF) berdasarkan kriteria halal, lembaga ini sudah berdiri sejak tahun 1967. Untuk Self-Certified adalah restoran yang mengunakan bahal-bahan halal tapi belum mendapatkan sertifikat.

Muslim-friendly adalah restoran yang dikelola oleh muslim tetapi masih menjual alkohol. Muslim-welcome adalah restoran yang menyajikan menu vegetarian dan menu bebas daging babi. Sementara itu, restoran yang masuk dalam kategori Free-pork adalah restoran yang tidak menyajikan daging babi tetapi memiliki daging tidak halal lain.

Panduan ini juga mengelompokkan 36 menu makanan Korea yang terkenal ke dalam 4 kategori, yaitu sayuran saja, makanan berbahan seafood, makanan berbahan sayur dan seafood, dan makanan berbahan daging tetapi bukan babi.

“Bisnis halal disini tumbuh dengan cukup baik, kalau berkeliling di Itaewon kalian akan bertemu tiga restoran yang khusus menjual menu tradisional Korea dan mereka semuanya sibuk”papar Ahmed. 

“Kalau dulu banyak muslim yang ingin mencicipi takut tidak halal tapi sekarang semuanya jadi lebih mudah walaupun untuk terus berdenyut sasaran kami 70% adalah penduduk lokal yang ingin mencoba makanan halal”tambahnya lagi. Dulu Ahmed memiliki tiga restoran India halal selain di Itaewon juga ada di Myoengdong dan Gangnam “karena terlalu ramai yang dua lagi terpaksa saya tutup karena nggak ada waktu beristirahat.

Selesai berdiskusi dengan pemilik Taj Palace Restoran, saya mengajak Jimin berkunjung ke Masjid yang terletak tidak jauh dari situ. Diteras mesjid terdapat banyak brosur dan juga buku panduan tentang muslim yang dapat diambil secara gratis. Ia mengambil sebuah buku tentang “ Why Pork dan Alcohol Forbiden For Muslim” dan  brosur tentang makanan halal. “now am now what you want and letter when you come back to Korea, we will surve you a very delicius food”ungkap Jimin tersenyum. Khiththati - [Tulisan ini sudah dimuat di Majalah Santunan Edisi Desember 2015 dengan judul Bisnis Halal di Korea Selatan].

Rabu, 27 April 2016

"Who Is The Boss"


Ada sebuah kertas lama yang terus tersimpan dikotak, Setahun yang lalu saat membongkar kotak kotak itu kertas yang sah mulai ronek itu muncul. Judulnya "Who Is The Boss", dalam ingatan pertanyaan ini digunakan untuk melatih otak dengan sejumlah fakta yang ada. bahwa kertas lusuh itu akan saya buang makanya ingin berbagi dengan yang lain.

Yuk tebak siapakah bos dalam pertanyaan ini :

Djoni, Awan, Dewi, Kadir dan Harto adalah pegawai dari suatu perusahaan yang memproduksi hasil industri. mereka menduduki jabatan sebagai menager, Sekretaris, Bendahara, Krerk dan stenografer, namun tidak berurutan.

Berdasarkan Informasi yang ada, tentukan masing masing jabatan mereka :

Stenografer membalut jari Manager ketika jari Manager terluka sehabis memperbaiki mobilnya sendiri setelah terjadi kerusakan kecil.

Ketika Manager dan Sekretaris pergi ke luar kota mereka berdua banyak diisukan selalu berkencan di luar kota.

Bendahara memotong gaji harto dan Kadir karena mereja bekerja sering mangkir.

Bendahara seorang pemain catu yang baik dan Awan Mengaguminya.

Kadir mengundang makan Stanografer dan Sekretaris, tetapi sekretaris menolaknya dengan halus karena dia sudah sering diajak makan oleh Manager.

Dewi sering juga pergi dengan alasan yang dicari cari sedangkan Klerk dan Bendahara merasa dibebani banyak tugas.

Kadir sering bersitegang dengan manager namun bukan karena masalah pekerjaan tetapi karena merasa kurang diperhatikan oleh Manager terlebih akhir akhir ini.

Awan dan Harto sering mengeluh dan bermaksud mencari pekerjaan lain karena merasa kurang diperhatikan oleh Manager, terlebi akhir akhir ini.

Manager seorang yang bertempramen keras, berwibawa dab mempunyai hobby berburu serta balap mobil.

Nah itu adalah fakta - faktanya. selanjutnya silahkan cari "Who is the Boss".

Saya posting the Big Boss biar lebih bersemangat.... kkkk


* Gambar From KBS "Descendants of the Sun"

Senin, 25 April 2016

Fan Anthem for all Fans (Jabra Song Lirik dan Terjemahan)

Satu - satunya lagu dalam film India terbaru miliknya Shah Rukh Khan berjudul Fan adalah Jabra atau biasanya disebut Fan Anthem. Menurut aktor yang akrab disapa King Khan ini single ini bukan hanya miliknya tapi milik semua orang yang pernah atau sampai sekarang masih ngefans sama seseorang siapa pun itu.

lirik lagu ini mengambarkan bagaimana seorang Fans yang tergila-gila kepada sang Idola dan bahkan kegilaanya bisa berlebihan. film Fan sendiri juga secara apik menampilkan ini. SRK bisa dibilang Aktor Bollywood yang paling terkenal, tak heran bahkan rumahnya sendiri menjadi objek wisata yaotu Mannat the end Land. Kalau kamu ke Mumbai dan minta diantarkan oleh taxi tanpa alamat pun mereka akan mengantarkan dengan baik,

Tapi berbicara tentang fans pasti tidak ada habisnya, Idol bukalah siapa2 tanpa fansnya walaupun kita juga haru menyadari bahwa mereka juga manusia yang mempunyai batasan batasan tertentu dalam hidupnya yang dia ingin simpan secara pribadi. kita sesekali atau sering kali merasa jengkel jika ada yang berbicara kurang menyenangkan terhadap mereka. Follow Fb, Twitter, Instagram atau bahkan mengikuti media sosial lainnya.

Musik dan Lirik dari singel Jabra ini dibuat dalam enam versi termasuk arabian Versi tentu saja dengan makna yang sama.

Kalau Begitu simak liriknya dan bayangkan mungkin kita juga termasuk salah seorang fans fanatik seperti kata lagu ini.

Movie: Fan
Music: Vishal-Shekhar
Lyrics: Varun Grover
Singer: Nakash Aziz

Label: Yash Raj Music

Follow karoon twitter (I follow you on Twitter – Saya memfollow kamu di Twitter)
Pe tag karoon facebook (I tag you on Facebook – Saya Mengtag namamu di Facebook)
Pe tere quiz mein google ko beat kar diya (I have beaten Google on your quiz -  saya bisa mengalahkan Google jika ada kuis tentang kamu)

Mirror mein tu dikhta hai (I see you in the mirror - saya melihatmu dicermin)
Neend mein tu Tikta hai tere (You are there in my sleep – kamu ada dalam tidurku)
Madness ne mujhe dheeTh kar diya (your madness has made me insolent – kegilaan terhadapmu telah membuat saya kasar)

Tu hai sodde ke botal main banta tera (you are a soda bottle and i am your cap – kamu adalah botol soda dan aku pembukanya)
Main to handle karoon har TanTa tera (I’ll handle every problem related to you – saya akan menghadapi semua masalah jika menyangkut denganmu)
Mere dil ke mobile ka tu unlimited plan ho gaya (you have become the unlimited plan of my heart’s mobile – Kamu telah menjadi plan tak terbatas pada pergerakan hatiku)

Main tera haaye re jabra hoye re jabra fan ho gaya (i’ve become your big crazy fan  As soon as i saw you – saya menjadi fans berat yang gila secepat aku melihatmu)
Main tera haaye re jabra hoye re jabra fan ho gaya (i’ve become your big crazy fan  As soon as i saw you – saya menjadi fans berat yang gila secepat aku melihatmu)
O tujhe dekhte hi dil mein Dhan Te nan ho gaya (there was a music in my heart – sepertinya ada musik dalam hatiku)

Maine tujhpe, kari Ph.D. (I’ve done a Ph.D. on you – saya menjadi Ph.D tentangmu)
Mera luck mera haq, tu hi only wajah (you are my luck, my right, my only reason (to live) – Kamu keberuntunganku, Kebenaran dan alasan untuk tetap hidup)
Main to sachchi, ho jaaun touchy koi tere jo baare mein bole bura (I really get touchy if someone talks bad things about you – saya menjadi sangat sensitif jika ada yang membicarakan hal buruk tentangmu)

Tera yaar haaye mujhko bukhar haaye (I have your fever, O dear – oh teman saya mempunyai demam anda)
Jaane saari colony main tere liye insane ho gaya (The entire colony knows that I have gone insane for you – Seluruh tetangga tahu bahwa saya telah menjadi gila untukmu)
Main tera haaye re jabra hoye re jabra fan ho gaya
O tujhe dekhte hi dil mein dhan te nan ho gaya
main tera haaye re jabra hoye re jabra fan ho gaya

Style tera phaTTe hai (your style is superb – Gayamu adalah yang terbaik)
Tujhpe khele saTTe hain (I have betted on you – Saya telah kalah untukmu)
Tujhse hi wifi connection juDaa (I’m connected to you via wi-fi – aku terhubung dengan mu melalui Wi-fi)

Tere tak jo aati hain linein saari (all the lines that come to you I have hacked into them – segala sesuatu yang datang darimu saya telah masuk dalamnya)
Taapi hain koi kitna bhi roke (however much someone tried to stop me, I didn’t stop – terkadang banyak orang yang mencoba menghentikanku, tapi saya tak berhenti)
Main to na ruka tune jo jo kaha, maine ditto kiya (whatever you said, I did the same – apapun yang kamu katakan saya akan melalukan hal yang sama)

kabhi jeb mein rakha (kept you in the pocket sometimes – terkadang aku menyimpanmu dikantong)
kabhi dil pe liya teri (and kept you in my heart sometimes – dan terkadang aku menyimpanmu dihati)
Aankhon ki garmi mein sar se, per tak, Tan ho gaya (in the heat of your eyes, I got tanned from head to toe – terbakar oleh panas matamu aku kecoklatan dari kepala sampai kaki)

Main tera oh tera, oh tera fan ho gaya..
main tera haaye re jabra hoye re jabra fan ho gaya
o tujhe dekhte hi dil mein Dhan Te nan ho gaya
main tera haaye re jabra hoye re jabra fan ho gaya...

Bagaimana punya salah satu tanda diatas atau lebih dari satu? 
Kalau iya selamat datang didunia Fans :)

Jumat, 12 Februari 2016

Mewarisi Wastra Pusaka Aceh

Berasal dari keluarga penenun turun-temurun, Dahlia cemas songket Aceh akan punah. Regenerasi penenun tidak berjalan lagi. Almarhumah ibundanya, Nya’ Mu, dulu memperoleh penghargaan dari pemerintah Indonesia untuk dedikasinya dalam melestarikan wastra berharga ini.
Ilalang tumbuh tinggi di halaman rumah panggung bergaya tradisional Aceh yang berada di Jalan Teungku Glee Ineum Lorong Abu Lampisang No. 16 itu. Pintu pagarnya tidak dikunci. Dalam rumah terlihat beberapa bagian yang terbuat dari kayu telah lapuk. Rumoh teupeuen (rumah tenun) yang didanai pembuatannya oleh Dinas Perindustrian Aceh ini terasa sunyi.
Sejak Nya’ Mu, panggilan akrab untuk sang pemilik rumah yang bernama Maryamu, meninggal dunia pada Februari 2009 lalu, pemandangan tadi jadi lumrah. Dahlia, anak perempuan  Nya’ Mu satu satunya, kini meneruskan usaha ibunya yang dinamai Songket Aceh Gema Beusare. Mereka pernah memiliki gerai di Kampung Mulia, Banda Aceh, tapi hancur akibat bencana tsunami pada 26 Desember 2004 dan sampai sekarang tidak dibangun lagi. Di kampung Siem, di kabupaten Aceh Besar, semua orang mengenal keluarga Dahlia sebagai pembuat songket turun temurun. Jarak Banda Aceh, ibukota provinsi Aceh, ke kampung Siem sekitar 40 menit bermobil.
Rumah Dahlia berdekatan dengan rumah tenun sang ibu. Namun, dia hanya menenun di hari Sabtu dan Minggu saja di situ. Di hari-hari lain, dia harus menjaga cucu, memasak dan membenahi rumah.
Orang-orang Aceh kini jarang mengenakan songket, kecuali untuk upacara adat. Kebutuhan keluarga Dahlia tidak dapat lagi bertumpu dari usaha ini. Di Aceh Besar, songket hanya menjadi aseo talam (barang hantaran) dari keluarga laki-laki kepada perempuan di hari pernikahan. Ija seunalen (pakaian ganti) dianggap sebagai ulee ija atau kain yang nilainya paling tinggi dibanding barang hantaran lain, bahkan dianggap sebagai penghargaan terhadap perempuan itu sendiri.
Nya’ Mu, ibunda Dahlia, menerima berbagai penghargaan berkat upayanya melestarikan songket Aceh. Salah satu potret di dinding rumah memperlihatkan Nya’ Mu sedang menerima penghargaan  Upakarti di Istana Negara, Jakarta, pada 28 Desember 1991, yang diserahkan presiden Soeharto.
 “Banyak yang saya tidak sempat belajar dari Ibu. Dia bisa menciptakan motif pada kain dan sekarang kami menenun dari apa yang pernah dibuat oleh Ibu dulu,” kata Dahlia, yang biasa disapa “Kak Dah” seraya mengeluarkan koleksi songket dari lemari kaca.
Dahlia kemudian membentangkan sehelai songket tua. “ini buku kain songket. Orang zaman dulu  tidak bisa menggambar. Mereka membuat buku motif dengan menenun,” tuturnya. Kain itu berusia sekitar 200 tahun, berukuran 50 x 50 cm, berisi 25 motif kuno. Meskipun sudah lapuk dan berlubang di sana sini, ada yang ingin membelinya dengan harga puluhan juta.  Dahlia mewarisi kain tersebut dari ibunya, sedangkan sang ibu mewarisi kain yang sama dari neneknya, Naimah, yang juga menerima pusaka keluarga ini dari mendiang orangtuanya. Salah satu motif di kain itu adalah motif pada selendang hitam yang dipakai pahlawan Aceh, Cut Nyak Dien, yang juga orang Aceh Besar. Berdasar catatan sejarah, songket tertua Aceh ditemukan di Pidie antara abad ke-10 dan abad ke-11.
Songket Aceh tidak memiliki motif mahluk hidup seperti manusia dan hewan, melainkan tumbuhan atau awan yang menjadi inspirasi. Interpretasi dari masa lalu terhadap ajaran Islam telah membuat peniruan bentuk manusia dan hewan dilarang.
Nya’ Mu sendiri mencipta lebih dari 50 motif songket. Motif-motif ini dulu pernah diterbitkan oleh Dinas Perindustrian Aceh dalam bentuk buku pada tahun 1992. Tapi sekarang para pembeli tidak terlalu memperhatikan motif. “Mereka lebih memilih warna,” ujar Dahlia. Songket tradisional Aceh terdiri dari empat pilihan warna, yaitu hitam, merah, kuning dan hijau. Sekarang songket dengan warna baru, seperti merah muda, ungu dan campuran beragam warna menjadi pesanan pembeli.
Harga seperangkat songket dan selendang, berkisar dari Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta. Bahan bakunya mahal. Prosesnya juga membutuhkan waktu 15 hari.  Sutra dan benang emas untuk membuat songket berasal dari Bandung, yang dibeli Dahlia di Medan.
Ketika ibunya masih hidup, mereka mempunyai peternakan ulat sutra sendiri dan memproduksi warna-warna untuk songket dari bahan-bahan alam. “Semua pekerja datang dari  Pulau Jawa. Waktu konflik (antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka) memanas, mereka terpaksa pulang kampung, sehingga puluhan ulat itu mati karena tidak ada yang mengurus,” kenang Dahlia.
Nasib songket Aceh pun terancam punah. Tidak ada regenerasi penenun. Dahlia cemas, “Dulu Ibu sangat yakin bahwa setelah perdamaian (di Aceh) akan banyak yang akan datang untuk belajar membuat songket, tapi ternyata tidak ada murid ibu yang kembali. Mereka beralih profesi menjadi tukang bordir, karena itu lebih cepat menghasilkan uang,” Selain itu, tidak seorang pun anaknya bersedia meneruskan usaha penenunan ini, meskipun mereka bisa menenun. Membuat songket tidak hanya membutuhkan ketelitian, tapi juga tidak mampu mendatangkan uang secara rutin.
Songket-songket dari kampung Siem tidak pernah lagi ikut serta dalam pameran di mana pun. Kendalanya, kekurangan biaya. Hanya satu alat yang tengah digunakan di rumah tenun tersebut dan memperlihatkan kain songket merah jambu yang hampir selesai ditenun pada sore ini, 23 Februari 2015.  Banyak alat tenun telah diselimuti sarang laba laba di sini. (KHITHTHATI) - Tulisan Ini Sudah dimuat pada Majalah Dewi Edisi (lupa) pertengahan tahun 2015