Jumat, 27 Desember 2013

Tomb Of King Muryeong (Reportase)


Berwisata ke Korea Selatan tampaknya belum lengkap rasanya jika tidak mengunjungi beberapa kota yang letaknya tak begitu jauh dari Seoul ibu kota negara dan merasakan suasana dan pelancongan yang berbeda. Gongju bisa jadi adalah pilihan yang tepat. Tak begitu jauh dari hiruk pikuk kota besar anda akan mendapatkan sensasi yang berbeda terlebih bagi penyuka dunia arkeologi dan sejarah, adalah Baekje Kingdom salah satu dari tiga kerajaan pertama di Semenanjung Korea.

Pada awal tahun masehi terdapat tiga kerajaan besar yang mendominasi daratan korea adalah Goguryeo , Baekje dan Silla. Kerajaan Baekje sendiri memberikan pengaruh yang mendalam bagi penyebaran Kebudayaan China Ke jepang dan megadaptasi Budha sebagai agama negara. Terdesak dan akhirnya mendirikan ibu kota baru di dekat sungai Geumgang Selama 63 tahun , Ungjin (saat hari Gongju) mempunyai perkembangan yang cukup pesat mempunyai istana yang megah dan juga temple-temple yang indah namun untuk alasan politik di akhir periodenya ibu kota kerajaan di pindahkan ke Buyeo.

Kejayaan Kerajaan Baekje masih dapat kita lihat sekarang di Tomb of King Muryeong. Makam Raja Muryeong atau yang lebih di kenal dengan Songsan ri Tomb No 7 adalah sebuah bukit pemakaman kuno dari raja dan istrinya yang memerintah Kerajaan Baekje dari tahun 501 sampai tahun 523 masehi, setelah di teliti dan di kumpulkan ada 7 makam di area ini.

Pada saat ia berkuasa selama 23 tahun terjadi peningkatan hubungan internasional dan kerjasama perdangangan serta pertukaran budaya dengan kerajaan yang ada di China dan kerajaan kerajaan lain di Asia Timur sehingga ia mendapat julukan " The Great Jenderal Tranqulizing Timur” Ia juga menstabilkan kehidupan dari citizents dan memperluas kekuasaan nasional .

Penemuan makam kono ini secara utuh menjadi salah satu penemuan arkeologi di Korea sekaligus menjadi bahan penting untuk mempelajari Kerajaan Baekje. Makam yang kini berada di Gongju (Chungcheongnam-do) telah di masukkan kedalam Korea Historic Site No 13 dan juga terdaftar dalam daftar sementara Situs Warisan Dunia.

Menurut buku petunjuk wisata makam ini di temukan secara tidak sengaja Makam Raja Muryeong ditemukan selama pekerjaan konstruksi saluran air pada tahun 1971 . Penguburan ruang Makam Raja Muryeong dibangun dari batu bata. Makam ini sudah di jarah oleh perampok dan pencuri lebih dari seribu tahun dan kemudian ketika digali lagi untuk pertama kalinya sejak raja dan ratu di kuburkan disana selama 1.500 tahun sebelumnya.



Dari makam ini di temukan 2.906 peninggalan, 108 jenis diantara yang digali termasuk berbagai aksesoris seperti ornamen mahkota, anting-anting , kalung dan gelang dan 12 jenis diantaranya ditetapkan sebagai harta nasional. Namun obyek yang paling penting yang ditemukan dalam makam adalah batu prasasti-plak bantalan catatan terukir untuk pembelian tempat tersebut dari roh-roh dari wilayah itu.  Penemuan Makam Raja Muryeong memamerkan kekayaan budaya dan seni Baekje . Itu juga dapat membantu menentukan tanggal sejarah .


Dari luar makam tampak seperti gundukan tanah kurang lebih 20 meter dan diameter 7,7 meter ( 66 × 25 kaki) tingginya . namun beberapa ahli meyakini gundukan itu awalnya lebih besar terutama pada makam menerapkan sistem drainase. Makam ini didasarkan pada prototipe China selatan tetapi juga mencakup unsur-unsur Baekje dalam menciptakan sebuah makam ala Korea. Elemen Korea pada makam yang di temukan di area selatan termasuk bentuk melengjung ruangan dan pola warna bata yang di gunakan dan gaya ini hanya di temukan di wilayah Gongju . sementara pengaruh pola China terlihat kuat di bagian utara makam.

Tertarik untuk berkunjung?  Tomb of King Muryeong ini di buka setiap hari  dari jam 9 pagi sampai 6 sore dan hanya di tutup ketika libur tahun baru dan Chuseok day. Selain bisa melihat berbagai peninggalan sejarah, juga ada film serta animasi yang di buat untuk membuat pengunjung lebih memahami serta di lengkapi dengan Exhibit Story, Arena Learning berbasis information search system dan multimedia tour guide system. Selamat wisata. [ Khiththati].






Tidak ada komentar:

Posting Komentar