Berwisata ke Korea Selatan tampaknya belum lengkap
rasanya jika tidak mengunjungi beberapa kota yang letaknya tak begitu jauh dari
Seoul ibu kota negara dan merasakan suasana dan pelancongan yang berbeda.
Gongju bisa jadi adalah pilihan yang tepat. Tak begitu jauh dari hiruk pikuk
kota besar anda akan mendapatkan sensasi yang berbeda terlebih bagi penyuka
dunia arkeologi dan sejarah, adalah Baekje Kingdom salah satu dari tiga
kerajaan pertama di Semenanjung Korea.
Pada awal tahun masehi terdapat tiga kerajaan besar
yang mendominasi daratan korea adalah Goguryeo , Baekje dan
Silla. Kerajaan Baekje sendiri memberikan pengaruh yang mendalam bagi
penyebaran Kebudayaan China Ke jepang dan megadaptasi Budha sebagai agama
negara. Terdesak dan akhirnya mendirikan ibu kota baru di dekat sungai Geumgang
Selama 63 tahun , Ungjin (saat hari Gongju) mempunyai perkembangan yang cukup
pesat mempunyai istana yang megah dan juga temple-temple yang indah namun untuk
alasan politik di akhir periodenya ibu kota kerajaan di pindahkan ke Buyeo.
Kejayaan Kerajaan Baekje masih dapat kita lihat
sekarang di Tomb of King Muryeong. Makam Raja Muryeong atau yang lebih di kenal
dengan Songsan ri Tomb No 7 adalah sebuah bukit pemakaman kuno dari raja dan
istrinya yang memerintah Kerajaan Baekje dari tahun 501 sampai tahun 523 masehi,
setelah di teliti dan di kumpulkan ada 7 makam di area ini.
Pada saat ia berkuasa selama 23 tahun terjadi peningkatan hubungan internasional dan kerjasama perdangangan serta pertukaran budaya dengan kerajaan yang ada di China dan kerajaan kerajaan lain di Asia Timur sehingga ia mendapat julukan " The Great Jenderal Tranqulizing Timur” Ia juga menstabilkan kehidupan dari citizents dan memperluas kekuasaan nasional .
Pada saat ia berkuasa selama 23 tahun terjadi peningkatan hubungan internasional dan kerjasama perdangangan serta pertukaran budaya dengan kerajaan yang ada di China dan kerajaan kerajaan lain di Asia Timur sehingga ia mendapat julukan " The Great Jenderal Tranqulizing Timur” Ia juga menstabilkan kehidupan dari citizents dan memperluas kekuasaan nasional .
Penemuan makam kono ini secara utuh menjadi salah
satu penemuan arkeologi di Korea sekaligus menjadi bahan penting untuk
mempelajari Kerajaan Baekje. Makam yang kini berada di Gongju
(Chungcheongnam-do) telah di masukkan kedalam Korea Historic Site No 13 dan
juga terdaftar dalam daftar sementara Situs Warisan Dunia.
Menurut buku petunjuk wisata makam ini di temukan
secara tidak sengaja Makam Raja Muryeong ditemukan selama pekerjaan konstruksi saluran
air pada tahun 1971 . Penguburan ruang Makam Raja Muryeong dibangun dari batu bata.
Makam ini sudah di jarah oleh perampok dan pencuri lebih dari seribu tahun dan
kemudian ketika digali lagi untuk pertama kalinya sejak raja dan ratu di
kuburkan disana selama 1.500 tahun sebelumnya.
Dari makam ini di temukan 2.906 peninggalan, 108
jenis diantara yang digali termasuk berbagai aksesoris seperti ornamen mahkota,
anting-anting , kalung dan gelang dan 12 jenis diantaranya ditetapkan sebagai
harta nasional. Namun obyek yang paling penting yang ditemukan dalam makam
adalah batu prasasti-plak bantalan catatan terukir untuk pembelian tempat
tersebut dari roh-roh dari wilayah itu. Penemuan Makam Raja Muryeong memamerkan
kekayaan budaya dan seni Baekje . Itu juga dapat membantu menentukan tanggal
sejarah .
Dari luar makam
tampak seperti gundukan tanah kurang lebih 20 meter dan diameter 7,7 meter ( 66
× 25 kaki) tingginya . namun beberapa ahli meyakini gundukan itu awalnya lebih
besar terutama pada makam menerapkan sistem drainase. Makam ini didasarkan pada
prototipe China selatan tetapi juga mencakup unsur-unsur Baekje dalam
menciptakan sebuah makam ala Korea. Elemen Korea pada makam yang di temukan di
area selatan termasuk bentuk melengjung ruangan dan pola warna bata yang di
gunakan dan gaya ini hanya di temukan di wilayah Gongju . sementara pengaruh
pola China terlihat kuat di bagian utara makam.
Tertarik untuk berkunjung? Tomb of King Muryeong ini di buka setiap hari dari jam 9 pagi sampai 6 sore dan hanya di tutup ketika libur tahun baru dan Chuseok day. Selain bisa melihat berbagai peninggalan sejarah, juga ada film serta animasi yang di buat untuk membuat pengunjung lebih memahami serta di lengkapi dengan Exhibit Story, Arena Learning berbasis information search system dan multimedia tour guide system. Selamat wisata. [ Khiththati].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar