Kamis, 20 Maret 2014

Auguste Dupin by Edgar Allan Poe

Hari ini tanggal 20 Maret 2014 sudah tiba deadline bagi saya (nggak terasa ya) awalnya sempat terpikir mau menulis bagaimana, setelah membaca beberapa post yang telah di terbitkan oleh teman-teman merasa gimana gitu kalau menulis seadanya (hehehe Ngeles dikit). Ternyata di tanggal 20 ini saya sedikit sibuk dan menulis ini di waktu tengah lama waktu setempat (hehehe) mudah mudahan bagus ya.

Saya memilih buku karangan Edgar Allan Poe bukan tanpa sebab, pertama kali membelinya di toko buku raksasa Indonesia tahun lalu saya hanya tertarik dengan sebuah kutipan yang isinya begini “ Edgar Allan Poe adalah ayah bagi kisah kisah detektif – Sir Arthur Conan Doyle” karena maniak cerita detektif saya tahu nama besar Conan Doyle sebagai salah satu pengarang cerita Detektif paling di ingat sampai sekarang “Sherlock Holmes” namun saya tidak mengenal Allan Poe sehingga saya memilih buku Auguste Dupin (Detektif Eksentrik Dari Prancis).

Ketika sedang membaca buku ini di asrama kampus tiba-tiba teman dari Spayol mengatakan bahwa beberapa karya karangan Allan Poe merupakan bacaan wajib di beberapa negara Eropa untuk sekolah menengah J (berarti saya telat dong). Pasti banyak yang penasaran bagaimana kata detektif atau Detective bisa di kenal? Semuanya berkat cerita pendek yang di terbitkan pada majalah Graham’s Magazine pada tahun 1841 dengan cerpen berjudul The Murders In The Rue Morgue yang menaruk perhatian khal layak dan kritikus sastra pada masa itu.

Ia memperkenalkan sosok detektif bernama Dupin untuk pertama kalinya yang di gambarkan mengedepankan argumentasi, silogisme dan latar belakang suatu hal yang akhirnya bisa menyimpulkan sebuah kasus yang bisa di sebut sebagai aliran ratiocination untuk kemudian di kembangkan menjadi “deduksi dan observasi”. Dupin juga mempunyai sahabat setia yang selalu menunjukan dialog kepadanya yang kemudian juga menginspirasi Conan Doyle dan Agatha Chistie.

Bagi yang menyukai bahasa sederhana dalam penuturan sebuah novel mungkin agak berat mencerna bahasa Allan bahkan kasus kasus yang di sajikan bisa di katakan sedikit sadis seperti untuk cerpen pertamanya. Di awal pengantar kasus Murders In The Rue Morgue, Dupin menulis “Kebenaran tidak selalu sedalam sumur, bahkan dengan merujuk pada pengetahuan yang lebih penting aku yakin bahwa kadang kadang kebenaran bisa terlihat di permukaan suatu masalah”.

Dalam buku berjudul Aguste Dupin ini ada beberapa cerita pendek yang telah di publikasikan di majalah seperti Pembunuhan di Rue Morgue, Misteri Pembunuhan Marie Roget, Kisah Surat yang dicuri, Kumbang Emas dan Fakta-fakta dalam Kasus M. Valdemar. Sepertinya kisah detekti memang layaknya di baca sendiri (hehehehe- silahkan beli bukunya kalau tertarik).  Murder in the Rue Trianon (pembunuhan di Rue Morgue) merupakan kasus misteri pembunuhan ruang tertutup pertama yang pernah di publikasikan. The Mystery of Marie Roget adalah cerita pembunuhan pertama yang berdasarkan pada detail sebuah kasus pembunuhan yang terjadi di New York pada tahun 1841.

Pada bagian akhir di sisipkan sebuah cerita tentang Fakta-fakta dalam Kasus M. Valdemar. “Demi Tuhan! Cepat cepat buat aku tertidur atau cepat bangunkan aku! Cepat!  Sudah kubilang bahwa aku mati!” Itu kutipan di awal kisah nya di mulai. Disini diceritakan seorang ahli hipnotis berusaha membuat tidur seorang pasien yang divonis dokter meninggal karena menderita sejenis sakit TBC stadium akut, setelah mendapatkan persetujuan ia mulai menghipnotis sang pasien awalnya berjalan dengan baik namun akhirnya seminggu setelah waktu kematian yang di prediksi lewat pasien di buat sadar namun (kita sama sekali tidak bisa mengakali kematian) saat sadar sang pasien yang bernama M Valdemar berteriak histeris mengatakan dia sudah mati dan tiba2 tubuhnya menguluarkan cairan busuk dan rapuh kemudian menghilang.

Sedikit bercerita tentang Allan Poe yang ternyata walaupun di kenal sebagai penulis besar namun mempunyai perjuangan hidup yang tidak mudah. Masa kecil hidup sendiri setelah di telantarkan oleh sang ayah dan di tinggal meninggal sang ibu, melanjutkan pendidikan di University of Virginia namun terpaksa keluar karena kekurangan biaya. Ia sebenarnya telah diambil oleh John dan Frances Allan di Richmond, Virginia, tapi mereka tidak pernah secara resmi mengadopsinya. 

Sesudah mendaftar dalam angkatan darat dan gagal sebagai perwira kadet, Poe meninggalkan keluarga Allan. Awal karirnya dimulai dengan sederhana, dengan koleksi cerpen anonim, Tamerlane and Other Poems (1827), disebut hanya dengan 'seorang Boston'. Walaupun banyak menulis cerita tentang detektif dan misteri namun ia lebih senang bila di sebut sebagai penyair (memang karnya pertamanya adalah kumpulan puisi yang berjudul tamerlane and other poems).

Poe meninggal pada 7 Oktober 1849 atas dedikasinya dalam dunia literasi membuat perkumpulan The Mystery Writers Of Amerika mempersembahkan Edgar Award sebagai penghargaan sastra tahunan  untuk karya dan pengarang fiksi bergendre misteri.




Sekian dulu dari saya (hehehehe) maaf kebanyakan cerita tentang pengarangnya di bandingkan Isi buku hehehehehe (ini perkenalan tentang pengarang). buat yang ingin tahu tentang detektif lainnya silahkan baca post saya sebelumnya (Detektif and Me http://thathia.blogspot.kr/2014/03/detektif-and-me.html).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar