Entah kenapa saya jadi sangat merindukannya, rasanya setiap malam saya
memimpikannya. Wah saya jadi mellow begini. Sebenarnya jarak bukan masalah,
pergi jauh juga bukan karena di usir (hehehhehe) tapi nggak tau bagaimana cara
agar dapat berbicara dengannya (baca –Mahal).
Kemarin saya mendapat sms dari mak pakai Bahasa Indonesia (biasanya bicara
pakai bahasa Aceh di rumah). Langsung saya balas pakai bahasa Aceh, eh nggak
taunya si mak balas “ Kakak kalau balas SMS pakai bahasa Indonesia saja mak tidak mengerti Bahasa Aceh kakak
(Gubrak).
Tidak terasa juga enam bulan sudah saya nggak mendengar suara mak. walau
kata orang anak perempuan itu dekat sama ayahnya (kayaknya saya juga) tapi
kenapa saya lebih rindu sama mak ya???.
Saya punya dua adik laki-laki yang tanpaknya mak lebih sayang sama mereka
(itu pendapat saya dulu sebelum merantau). Tapi nyatanya nggak juga ternyata
mak juga sayang sama saya Cuma tidak pernah memperlihatkanya secara berlebihan.
Menarik ketika saya bercerita dengan Nina teman dari Rusia (dia adalah
seorang Guru sama dengan mak saya). Nina berkata “Ibu cenderung lebih keras
kepada anak perempuannya bukan berarti dia tidak sayang tapi ingin mendidik
agar anak perempuannya menjadi wanita yang kuat ketika menjadi ibu juga
nantinya”.
Saya pikir ada benar juga pendapat Nina (katanya di Rusia juga begitu),
sekarang saya tau sikap keras mak bukan karena benci tapi karena cinta dan
sayang kepada anak perempuannya. Wah jadi tambah kangen sama mak ni.
Ketika ada Omonim di jalan yang mengatakan “ibu mu pasti bangga sama anak
perempuannya ini” saya menjawab amin. Namun terkadang berfikir apakah mak
bangga sama saya? Setelah saya juga menghabis kan begitu banyak uang mak?? (maaf
ya mak)
Ketika saya kangen mak, terkadang saya mendengarkan lagu ini,Maa (Taare
Zameen Par)
Main
Kabhi Batlata Nahin (Aku tidak pernah mengatakan padamu)
Par Andhere Se Darta Hoon Main Maa (seberapa takut aku ada kegelapan, ibu)
Yun To Main, Dikhlata Nahin (Aku tidak penah menunjukan padamu)
Teri Parwaah Karta Hoon Main Maa (Seberapa sayangnya aku padamu)
Tujhe Sab Hain Pata, Hain Na Maa (Tapi taukah engkau, ibu?)
Tujhe Sab Hain Pata, Meri Maa (Engkau pasti tau semuanya, ibu ku)
Par Andhere Se Darta Hoon Main Maa (seberapa takut aku ada kegelapan, ibu)
Yun To Main, Dikhlata Nahin (Aku tidak penah menunjukan padamu)
Teri Parwaah Karta Hoon Main Maa (Seberapa sayangnya aku padamu)
Tujhe Sab Hain Pata, Hain Na Maa (Tapi taukah engkau, ibu?)
Tujhe Sab Hain Pata, Meri Maa (Engkau pasti tau semuanya, ibu ku)
Bheed
Mein Yun Na Chodo Mujhe (Jangan tinggalkan aku di didalam keramaian0
Ghar Laut Ke Bhi Aa Naa Paoon Maa (Aku bahkan tidak tau jalan untuk kembali pulang)
Bhej Na Itna Door Mujhko Tu (Jangan mengirimku pergi jauh)
Yaad Bhi Tujhko Aa Naa Paoon Maa (dimana kau tidak akan mengigatku)
Kya Itna Bura Hoon Main Maa (sebegitu buruk kah aku ibu?)
Kya Itna Bura Meri Maa (Sebegitu burukkah aku, ibu ku?)
Ghar Laut Ke Bhi Aa Naa Paoon Maa (Aku bahkan tidak tau jalan untuk kembali pulang)
Bhej Na Itna Door Mujhko Tu (Jangan mengirimku pergi jauh)
Yaad Bhi Tujhko Aa Naa Paoon Maa (dimana kau tidak akan mengigatku)
Kya Itna Bura Hoon Main Maa (sebegitu buruk kah aku ibu?)
Kya Itna Bura Meri Maa (Sebegitu burukkah aku, ibu ku?)
Jab Bhi
Kabhi Papa Mujhe (ketika suatu hari saat ayah)
Jo Zor Se Jhoola Jhulate Hain Maa (mendorong saya hingga tinggi)
Meri Nazar Dhoondhe Tujhe (mataku selalu mencari mu)
Sochu Yahi Tu Aa Ke Thaamegi Maa (mengharapkan engkau akan memeluk dan menyelamatkan ku, ibu)
Jo Zor Se Jhoola Jhulate Hain Maa (mendorong saya hingga tinggi)
Meri Nazar Dhoondhe Tujhe (mataku selalu mencari mu)
Sochu Yahi Tu Aa Ke Thaamegi Maa (mengharapkan engkau akan memeluk dan menyelamatkan ku, ibu)
Unse Main Yeh Kehta Nahin (Saya tidak pernah mengatakan padanya)
Par Main Seham Jaata Hoon Maa (tetapi sebenarnya aku sangat takut, bu)
Chehre Pe Aana Deta Nahin (Saya tidak pernah memperlihatkannya)
Dil Hi Dil Mein Ghabraata Hoon Maa (Tetapi sebenarnya saya sangat ketakutan bu)
Tujhe Sab Hai Pata Hai Naa Maa ( Tetapi taukah engkau ibu?)
Tujhe Sab Hai Pata Meri Maa (Engkau pasti tau semuanya ya kan bu?)
Harusnya dulu saya yang berusaha lebih keras menunjukan
betapa saya sayang dan cinta sama mak walau terkadang suka membantah dan tidak
menjadi anak perempuan yang baik. Nanti ketika pulang saya akan menjadi lebih
baik mak. mudah mudahan mak bangga pada saya dan saya bisa membanggakan. doakan
saya mak.
Love U My Mom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar