Kenapa kita harus peduli tentang Bulliying? Karena banyak
yang menganggap ini keren, Asik dan terus di coba, beberapa orang tidak peduli
karena memang efeknya tidak hanya terasa oleh fisik melainkan juga oleh hati. Nah
kalau sudah berbicara tentang luka hati itu obatnya lebih susah dari luka
lainnya bahkan bisa saja di bawa sampai kapan pun.
Beberapa juga tidak peduli karena memang tidak
mengetahui tentang hal yang satu ini atau membiarkan saja karena buka
urusannya. Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk
menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan.
Ada 3 jenis dari Bulliying ini Secara umum:
Fisik
;
jenis ini menyerang langsung fisik si korban dengan meninggalkan luka, atau
bekas lainnya. Bisa saja dengan cara memukul, menampar atau kekerasan fisik
lainnya.
Verbal
; jenis ini memang tidak melukai fisik tapi menyakiti hati. Contohnya mengejek
si korban atau keluarganya, mencemooh kondisi tubuh dan lainnya. (memang benar
apa yang di katakan bahwa lidah lebih tajam dari silet-hohoho, makanya di jaga
jangan nyakitin orang lain).
Psikologis
; yang tidak kalah menyakitkan. Efeknya langsung menyerang batin si korban. Seperti
memfitnah, meyebarkan gosip, mempermalukan korban di depan umum, dan menolak si
korban. (Saya pernah mengalaminya sebelum tau bahwa itu Bulli- rasanya sakit
mungkin sampai sekarang).
Bullying ternyata juga bisa menurunkan tingkat kecerdasan dan kemampuan analisis mereka yang menjadi korban terutama disekolah bahkan banyak kasus yang berakhir dengan bunuh diri. Prilaku ini juga berhubungan dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi pada korban.
Saya sendiri pernah mengalami yang namanya Bulliying
dan rasanya itu susah di gambarkan. Pertama saya mengalaminya saat berada di
sekolah dasar dan itu cerita lama sekali hampir 18 tahun yang lalu efeknya
sampai sekarang masih terasa saya nggak bisa MATEMATIKA (ini cerita lama jadi
nggak perlu di ingat). Beruntung waktu itu saya punya kegiatan lain selain
sekolah dan jam sekolahnya tidak panjang seperti sekarang.
Kejadian selanjutnya adalah beberapa tahun yang lalu
(sudah dimaafkan tapi tidak untuk di lupakan –hohoho) tiba-tiba saya di jauhi
oleh beberapa teman dekat saya tanpa ternyata eh ternyata ada yang komporin
hehehehe (saya juga tau apa yang di bicarakan mereka) dan setahun setelah itu
saya tau siapa orangnya. Efeknya menginap rumah sakit karena luka Lambung kata
dokter karena TERLALU STRESS dan takut untuk memulai berteman dengan orang
baru.
Saya tidak pernah menceritakan masalah ini pada
orang tua untuk menjaga silaturrahmi (Karena mereka juga kenal dekat – terlebih
saya sudah memaafkannya dan cukuplah saya tau ternyata ada orang seperti itu). Namun
dalam banyak kasus harusnya guru dan orang tua lebih perhatiaan untuk masalah
ini.
Kenapa mereka membully? Ada dua kemungkinan pertama
karena mereka mendapat kepuasan dengan melakukan hal tersebut merasa keren, kuat
atau lainnya, kedua karena mereka IRI (nah ini penyakit hati juga) kelebihan
target bullying mereka, mereka merasa terancam dengan kehadiran seseorang yang
lebih cantik, lebih pintar dari mereka. Atau sebenarnya mereka memiliki masalah
yang menyebabkan mereka menindas untuk menyalurkan amarah mereka kepada orang
lain. Mereka tidak tahu apa dampak perbuatan bullyingnya terhadap para korban
mereka. Sehingga mereka tidak merasa bersalah atas perbuatannya (Ini saya dapat
setelah membaca majalah KawanKu).
Bukan hanya korban yang mendapat kan efek tapi juga
si pelaku. Menurut survey kebanyakan besar dari orang yang dulunya penyiksa
dimasa sekolah akan melakukan tindakan kriminal saat dewasa. Mereka juga akan
kesulitan menjalin hubungan pertemanan dengan teman sekolahnya. Begitu mereka
dewasa nanti mereka juga akan sulit beradaptasi dengan teman-teman kerjanya
karena ia terbiasa mengontrol orang lain.
Karena tuntutan zaman juga sekarang ada yang namanya Cyber Bullying atau Bully yang di lakukan di Media Massa (akan di bahasa di topik berikutnya- hehehe).
Nah Kalau begitu say #Stop Bullying dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar